Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kurikulum Merdeka Menuju Pembelajaran Berkualitas Dampaknya bagi Kesejahteraan Siswa

13 Maret 2023   10:10 Diperbarui: 13 Maret 2023   10:11 1127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi siswa bermasalah (Foto: kars4kars via Republika.co.id)

Apakah sekolah hanya tempat transit dari satu jenjang ke jenjang berikutnya?

Haruskah sekolah mengeluarkan murid yang "bermasalah"?

Sekolah adalah rumah kedua bagi peserta didik. sekolah bukan hanya sekedar tempat untuk belajar berbagai ilmu pengetahuan, namun yang terpenting pula adalah bagaimana sekolah mampu menanamkan nilai-nilai untuk diterapkan peserta didik di dalam kehidupannya.

Untuk itu, apabila ditemukan adanya murid yang bermasalah --- baik dari segi kognitif maupun karakter --- tidak harus serta-merta segera dikeluarkan dari sekolah.

Sekolah adalah tempat bagi murid untuk belajar. Tujuan dari proses belajar adalah berubah. 

Apabila peserta didik sudah mampu membedakan mana hal baik dan hal buruk, dari tidak tahu menjadi paham, dapat berubah dari kecerobohan, maka tujuan dari adanya proses belajar sudah dapat dikatakan berhasil.

Tapi tentu sekolah menawarkan hal lebih dan komprehensif dari hanya sekedar membekali murid dengan wawasan dan pengetahuan.

Terkadang, banyak pula murid yang tidak mampu menjangkau sebuah hasil yang diharapkan dari proses belajar yang dihadirkan di sekolah.

Oleh sebab itu, poin utama yang harus dipahami dari kata "sekolah" dan kata "belajar" adalah berproses.

Sejatinya, tidak ada anak atau murid yang bermasalah bila sejak awal dapat dibimbing dan dibina dengan baik.

Hanya saja, bila dalam perjalanannya ada murid yang bermasalah --- terutama pada masalah karakter --- maka sekolah hendaknya tidak sampai hati mengeluarkan murid tersebut walaupun dengan dalih telah menjalani serangkaian upaya pembinaan.

Di berbagai sekolah yang ada di Indonesia, mulai jenjang pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi misalnya pasti ada saja murid yang bermasalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun