Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Mengenal Long Distance Parenting Secara "Single Parent"

28 Desember 2022   22:39 Diperbarui: 29 Desember 2022   04:59 1077
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pelaksanaan long distance parenting secara single parent yang dilakukan ayah pada buah hati (Thinkstockphotos via Kompas.com)

Kali ini kita akan melanjutkan pembahasan tentang penerapan long distance parenting di Indonesia.

Long distance parenting bermakna pengasuhan jarak jauh.

Sebagaimana yang telah disampaikan pada tempo waktu yang lalu, long distance parenting dilakukan dengan alasan yang cukup conditional yakni karena keterbatasan kesempatan orang tua untuk mengasuh anak di perantauan. Sehingga orang tua menitipkan anak untuk sementara waktu bersama keluarga di kampung. 

Sebelumnya penulis telah mengulas tentang long distance parenting ini yang masih cukup wajar jika dilakukan di Indonesia karena memang rasa kekeluargaan dalam hubungan keluarga besar di Indonesia masih sangat kental.

Sehingga proses parenting ini menjadi sebuah bentuk kerjasama antar anggota keluarga dalam mengasuh dan mendidik anak dan kemenakan. 

Ini akan memberikan pemahaman kepada orang tua bahwa mendidik anak memang bukanlah sesuatu hal yang mudah. 

Oleh sebab itu, long distance parenting ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan pengalaman bagi orang tua untuk menjadi lebih baik dalam mengasuh anak.

Apabila long distance parenting ini dilakukan dengan cara menitipkan anak kepada keluarga di kampung untuk sementara bukan berarti orangtua melepaskan tanggung jawab mengasuh anak begitu saja. 

Akan tetapi, orangtua tetap melakukan kontrol dan tetap menjalin komunikasi dengan anak misalnya melalui sambungan telepon atau via video call.

Long distance parenting akan memberikan manfaat yang signifikan bagi tumbuh kembang anak. Di mana anak akan belajar banyak hal dan sebagai cara untuk menyempurnakan pengetahuan yang selama ini telah dikenalkan oleh orangtua.

Sisi positif dari long distance parenting ini bagi orang tua adalah mereka akan terus berupaya memperbaiki kualitas gaya dan model pengasuhan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun