Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Konsep "Kerja Cerdas" dalam Menekuni Pekerjaan Paling Prospektif

20 Oktober 2022   11:25 Diperbarui: 20 Oktober 2022   19:35 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi| Shutterstock.com/By Roman Samborskyi via Kompas.com

Kini, jenis profesi pekerjaan sudah sangat beragam. banyak profesi pekerjaan yang digandrungi saat ini mungkin jarang terpikirkan atau bahkan belum pernah terbayangkan sebelumnya sama sekali.

Tapi kini coba kita lihat. ada banyak profesi pekerjaan yang unik dan nyentrik tapi tetap menghasilkan pundi-pundi cuan yang sangat menarik perhatian para pejuang rupiah.

Begitu pula dengan profesi pekerjaan yang dulu banyak sekali peminat atau pesaingnya sudah mulai tidak lagi menjadi "baku hantam" antar sesama pelamar kerja.

Dulu banyak orang sangat berjibaku demi bisa diterima bekerja di bidang profesi yang menjadi incaran walau gajinya tidak tinggi-tinggi amat.

Banyak pula orang yang rela bekerja di bidang pekerjaan yang memiliki resiko tinggi seperti keselamatan jiwa asalkan bisa memperoleh gaji mulai dari 3 digit keatas.

Motto para pekerja zaman dulu adalah, "bekerja keras demi penghasilan tinggi dan kehidupan yang layak".

Poin yang perlu digarisbawahi adalah "kerja keras". Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kerja keras berarti perjuangan. Arti lainnya dari kerja keras adalah peperangan.

Jadi, intinya dulu para pekerja memang butuh perjuangan yang sangat besar dalam berbagai aspek demi mendapatkan pekerjaan. pergi melamar kerja ibarat seperti terjun ke medan perang.

Ketika sudah diterima bekerja, maka perjuangan baru dimulai. New game is started.

Tapi dengan adanya kemajuan di berbagai lini kehidupan pada dewasa ini menjadikan pola pikir masyarakatnya pun juga semakin maju dan visioner.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun