Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Selain Platform Merdeka Mengajar, Implementasi Kurikulum Merdeka Butuh Pendampingan

14 Juli 2022   11:59 Diperbarui: 14 Juli 2022   12:04 1629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampilan beranda pada Platform Merdeka Mengajar (Tangkapan layar oleh Akbar Pitopang)

Pemerintah dalam hal ini Kemdikbud telah merencanakan penerapan implementasi Kurikulum Merdeka akan dimulai sejak tahun pelajaran baru 2022/2023 ini.

Kurikulum Merdeka yang sudah digodok sedemikian rupa ini dicita-citakan dapat menjadi kurikulum operasional yang secara utuh diterapkan di setiap satuan pendidikan.

Segala sesuatu yang dihadirkan dalam Kurikulum Merdeka ini cukup menarik. Walaupun sejatinya Kurikulum Merdeka ini mengacu pada dasar yang sudah pernah diterapkan yakni Kurikulum KTSP pada edisi menteri pada beberapa periode sebelumnya.

Di masa pandemi yang lalu, dunia pendidikan mengalami transformasi besar-besaran yang cukup mendasar dari segi gaya belajar dan moda yang mendukung ketercapaian kompetensi siswa yang diharapkan sekolah.

Guru sebagai aktor utama pada masa pandemi dituntut untuk dapat bertransformasi sedemikian rupa walaupun dengan penuh keterbatasan yang ada.

Selama dua tahun lebih pembelajaran berdamping dengan masa pandemi. Pembelajaran daring menjadi sebuah pengalaman yang cukup berkesan bagi semua insan pendidikan dimanapun berada.

Terutama bagi guru dalam mencapai kompetensi dan kapasitas diri yang diharapkan. Pada masa pandemi, guru meningkatkan kompetensinya melalui cara daring atau online.

Peningkatan kompetensi dilakukan melalui pelatihan daring, bimtek online, webinar, workshop melalui e-learning atau LMS (learning management system) dan sebagainya.

Dengan cara seperti itu guru bertransformasi menjadi guru yang mampu memposisikan diri dalam tuntutan era society 5.0.

Ulah pandemi ternyata cukup membuahkan hasil. Para guru menjadi lebih mengenal TIK dengan peningkatan kemampuan yang lebih baik dari sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun