Lalu, apakah ada langkah preventif yang bisa dilakukan agar tak terjadi kegagalan mahasiswa di perantauan?
Tentu dari permasalahan klasik yang dialami mahasiswa rantau diatas, obat penawarnya adalah kebalikan dari 4 poin tersebut.Â
Langkah preventif yang bisa dilakukan mahasiswa adalah:
Menjadi mahasiswa yang produktif dengan mengaktualisasikan diri dalam berbagai aktivitas yang bermanfaat baik untuk kegiatan inti di dunia perkuliahan, maupun menyibukkan diri dalam kegiatan organisasi kemasyarakatan dan menjadi relawan kemanusiaan.
Bergabung dalam kegiatan pertukaran mahasiswa, magang, dan sejenisnya. Saat ini pemerintah telah menelurkan program bertajuk Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM). Maka sayang jika mahasiswa rantau melewatkan kesempatan emas tersebut.
Belajar mengelola waktu yang ada. Perlu bagi mahasiswa rantau untuk mengatur jadwal semua kegiatan positifnya agar tidak berbenturan satu sama lain.
Melalukan kegiatan entertainment yang terkontrol. Mau main game, nonton streaming atau mau maraton drakor pun sebenarnya tidak masalah selagi dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan kesadaran diri akan waktu yang ada.
Mengurangi aktivitas begadang karena kebiasaan tersebut akan mempengaruhi kesehatan fisik mahasiswa rantau. Jika terjadi sesuatu yang tidak diharapkan, tentu akan menyusahkan teman karena tak ada keluarga atau karib kerabat di perantauan.
Selalu berpikiran positif dengan menghargai diri sendiri. Segala kelebihan dan potensi diri harus dikembangkan secara maksimal selama masa perkuliahan.Â
Mengelola kesehatan mental dengan tidak ikut-ikutan teman melakukan kegiatan yang mendatangkan mudharat dan tidak bermanfaat bagi diri sendiri.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!