Selain itu, karena kurangnya kontrol dari orang tua juga dapat menyebabkan si mahasiswa jadi hilang arah dan lupa tujuan.
Kemungkinan orang tua membatasi kontrol kepada anaknya yang berada di perantauan untuk menuntut ilmu dengan alasan agar tak mengganggu aktivitas anaknya.Â
Atau banyak pula orang tua yang menganggap bahwa karena anaknya sudah menyandang status sebagai seorang mahasiswa maka pengawasan menjadi lemah dan ada kesan kurang kontrol.
Padahal di masa-masa seperti itulah mahasiswa perlu bimbingan dan masukan dari orang tuanya.Â
Jadi, bagi para orang tua yang hendak merelakan anaknya untuk menjadi pelajar atau mahasiswa perantauan, tetap memperhatikan perkembangan si anak agar tak tergelincir ke arah yang tak diharapkan.
***
Demikian beberapa poin yang menyebabkan mahasiswa rantau sering gagal dalam mewujudkan mimpinya karena terlalu terlena dengan privilege sebagai mahasiswa rantau.
Akibat terlalu merasa santai dan nyaman berada di zonanya sendiri, menyebabkan mahasiswa rantau terperangkap ranjau yang membuat galau.
Dari beberapa poin yang kami ulas diatas berdasarkan fakta yang terjadi di lapangan.
Karena faktor diatas menyebabkan rekan kami sesama mahasiswa rantau ada yang gagal melanjutkan studi karena drop out.Â
Banyak juga yang sengaja melakukannya karena sudah tidak tertarik lagi menjadi seorang mahasiswa untuk melanjutkan kewajiban kuliah dan berorganisasi.