Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ada 8 Cara Sukses Survive sebagai Pelajar Perantauan

26 Juni 2022   23:56 Diperbarui: 27 Juni 2022   14:12 1192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berangkat ke kota tujuan kuliah bisa dilakukan bersama rekan satu angkatan (friend ilustration by pixabay via Kompas.com)

Pada tahun 2010, merupakan momentum yang sangat berarti bagi kami dalam menjalani proses kehidupan ini.

Di tahun itu, penulis menjadi mahasiswa sekaligus sebagai anak rantau di daerah orang. Kami adalah anak Sumatera yang kemudian kuliah di pulau Jawa.

Ketika memasuki kelas 3 di MAN, kami sudah berencana dan berharap sekali bisa kuliah di pulau Jawa khususnya kota Yogyakarta yang telah lama dikenal sebagai "kota pelajar".

Ekspektasi kami bahwa di kota pelajar ini kami akan memperoleh segudang ilmu pengetahuan dan wawasan yang nantinya pasti akan bermanfaat dan bernilai guna.

Sebagai anak yang dilahirkan, dibesarkan dan didoktrinisasi dalam kebudayaan Minangkabau, bahwa seorang anak lelaki di Minang wajib baginya untuk sekali dalam seumur hidup untuk merantau ke negeri orang.

Oleh karena itu, ketika kesempatan itu datang kami tak akan menyia-nyiakannya begitu saja. Kesempatan itu dijalani bagaikan "sambil menyelam minum air".

Cara Sukses Survive sebagai Pelajar Perantauan (ilustrasi via youthmanual.com)
Cara Sukses Survive sebagai Pelajar Perantauan (ilustrasi via youthmanual.com)

Sambil kuliah, penulis ikut berkecimpung dalam berbagai aktivitas kampus, organisasi, dan kerelawanan. 

Sambil hidup merantau di negeri orang, penulis ikut menyelami tradisi dan budaya setempat sebagai bekal hidup bermasyarakat yang nantinya akan sangat dibutuhkan.

Empat tahun merantau di Jogja, benar-benar menjadi suatu kenangan dan bahan pembelajaran hidup yang sangat berguna bagi kami secara pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun