Sudah beberapa waktu yang lalu PMK ini mencuat ke permukaan. Kehadirannya hanya meresahkan kita saja. Apalagi kedatangannya bertepatan dengan momen jelang idul adha.
Adanya kasus penemuan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang ditemukan pada hewan ternak membuat masyarakat begitu was-was dan khawatir jika virus ini hinggap pada hewan ternak, terkhusus pada sapi dan kambing.
Dua jenis hewan yang biasanya dipilih sebagai hewan qurban bagi umat Islam. Dengan adanya penemuan kasus ini tentu membuat masyarakat menjadi waspada terhadap keberadaan virus tersebut pada hewan ternaknya.
Namun, walau begitu sebagai masyarakat awam kita harus sama-sama mengedukasi diri terkait seluk-beluk virus yang satu ini yang menyerang hewan ternak. Agar kita tidak diliputi kegalauan dalam menangani virus ini.
Namun, sebelumnya coba juga pembaca sekalian menyimak informasi terkait seluk-beluk PMK melalui artikel yang kami sematkan ini.
Berikut dibawah ini ada beberapa hal tentang poin penting yang harus sama-sama kita pahami dengan teliti dan seksama. Jika kita dapat memahaminya dengan baik maka dijamin kita tidak akan galau lagi memikirkan virus yang satu ini.
1. PMK tidak menular ke manusia
Kabar baik anti galau yang pertama adalah, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ini tidak menular ke manusia. Penularannya tidak masuk dalam kategori Zoonosis.
Dikutip dari laman Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Grobogan, Zoonosis atau penyakit zoonotik merupakan penyakit yang dapat ditularkan oleh hewan ke manusia ataupun sebaliknya.
Penyakit kategori zoonosis disebabkan oleh mikroorganisme parasit yang dapat berupa bakteri, virus, jamur, serta parasit seperti protozoa dan cacing. Penularannya dapat terjadi melalui tiga cara yaitu langsung, tidak langsung dan konsumsi.
Lebih lanjut, Bapak Denny W Lukman ini mengatakan bahwa Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak bisa dikendalikan secara terukur dan tidak berbahaya bagi kesehatan manusia.