Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia 📖 Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka | Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta | Ketua Bank Sampah Sekolah | Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Akun ini dikelola Akbar Fauzan, S.Pd.I

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Prinsip "Take and Give" dalam Donor Darah

12 Juni 2022   07:00 Diperbarui: 14 Juni 2022   09:08 1626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para guru dan wali murid antusias dalam kegiatan donor darah di sekolah (Dokumentasi pribadi)

Sudahkah Anda donor darah?

Donor darah, salah satu aksi nyata untuk berbagi kebaikan yang bisa dilakukan oleh semua orang dengan cara yang sangat sederhana. Semua orang bisa jadi pahlawan, cukup dengan melakukan aksi donor darah.

Donor darah merupakan sebuah aksi berbagi kebaikan dan kepedulian kepada sesama. Dengan mendonorkan darah kita walau hanya setetes maka akan sangat berguna bagi sesama yang sedang membutuhkan.

Sebenarnya tidak alasan bagi kita untuk tidak mau donor darah. Mengapa? Karena donor darah akan memberikan kita banyak manfaat. Selain tubuh menjadi sehat, hati dan jiwa pun akan tenang dan diliputi ketenteraman.

Hidup menjadi lebih berarti ketika kita mendonorkan darah kita. Di luar sana banyak sekali orang-orang yang sedang berjuang mencari darah demi keselamatan dirinya mau keluarganya yang sedang membutuhkan darah.

Izinkan kami mengemukakan pertanyaan sederhana yang mungkin dapat membuka mata hati kita bersama terkait aksi donor darah bagi sesama.

Penulis ikut mendonorkan darah (Dokumentasi pribadi)
Penulis ikut mendonorkan darah (Dokumentasi pribadi)

Wahai saudaraku, yang saat ini masih belum mau untuk mendonorkan darahnya, apakah saudara menunggu ada anggota keluarganya yang sedang berjuang mencari darah maka barulah tergerak untuk mendonorkan darahnya?

Apakah saudara bisa menjamin bahwa selama hidup ini saudara tidak akan membutuhkan darah karena menganggap senantiasa dalam keadaan sehat dan bugar?

Jika memang saudara selalu dalam keadaan sehat dan mungkin memang tidak membutuhkan darah. Apakah keluarga saudara juga demikian?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun