Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Viral Insiden Pemuda Vs Orang Utan, Aksi Berbahaya Demi Konten

8 Juni 2022   00:33 Diperbarui: 8 Juni 2022   10:16 1265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orang utan terus menarik dan mencengkeram tubuh si pemuda (Tangkapan layar/Instagram)

Lagi, kembali terjadi tingkah bodoh para content creator yang melakukan tindakan yang menyalahi aturan demi sebuah konten.

Kali ini ada seorang pemuda yang merekam aksinya menerobos pagar pembatas sebuah kandang orang utan di Kebun Binatang Kasang Kulim.

Kebun Binatang Kasang Kulim (Kasang Kulim Zoo) ini berada di Kubang Jaya, Kec. Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau. Kebun binatang kecil ini dihuni gajah, orang utan, aneka reptil, beragam jenis burung, serta satwa lainnya. Kebun binatang ini juga memiliki ruang terbuka untuk piknik bersama keluarga tercinta.

Cukup banyak koleksi hewan yang dilindungi yang mendiami kebun binatang yang satu ini. Dan beberapa diantaranya merupakan primata yakni orang utan yang memang merupakan hewan yang dilindungi karena teracam punah akibat tergusur dari habitat aslinya.

(Tangkapan layar/Instagram)
(Tangkapan layar/Instagram)

Cukup unik pula ide pemuda yang satu ini. Entah darimana datang inspirasi untuk membuat konten di kebun binatang secara amatir. Karena biasanya para content creator yang melakukan hal bodoh demi viral berhubungan dengan aksi sosial misalnya memberi donasi yang isinya sampah, mengomentasi sesuatu secara sinis dan arogansi, dan sebagainya.

Dari rekaman video yang sepertinya diedarkan langsung oleh pemuda ini di akun media sosialnya yang kemudian viral dan di-repost ulang oleh berbagai akun fanpage di Tiktok, WhatsApp, Facebook hingga Instagram.

Terlihat jelas bahwa pada awalnya pemuda ini beraksi dengan terlebih dahulu meletakkan kamera dan mengatur posisi handphone yang merekam adegan pemuda ini bersikap seolah-olah hendak memberi sebuah pelukan kepada seekor orang utan yang berada di dalam kandangnya.


Namun ternyata aksinya terlalu dekat dengan orang utan tersebut yang membuatnya dapat dijangkau dengan cukup mudah oleh si orang utan.

Orang utan tersebut langsung menarik kaos oblong yang dikenakan oleh pemuda tersebut. pemuda tersebut tampak panik. Namun sayang sekali dia malah tak mau melepaskan pakaiannya tersebut hingga si orang utan menariknya semakin kencang.

Karena tarikan orang utan itu cukup kencang dan kuat membuat tubuh pemuda ini terus mendekat berada dalam cengkeraman si orang utan. Bahkan si orang utan sempat memeluk kaki pemuda ini dengan kedua tangannya.

Orang utan terus menarik dan mencengkeram tubuh si pemuda (Tangkapan layar/Instagram)
Orang utan terus menarik dan mencengkeram tubuh si pemuda (Tangkapan layar/Instagram)

Pemuda ini sangat panik hingga ia terdengar berteriak meminta pertolongan kepada pengunjung lain. Beruntung ada pengunjung yang berusaha menolongnya untuk terlepas dari cengkeraman orang utan itu.

Walau sudah dibantu oleh pengunjung lain untuk melepaskan cengkeraman orang utan kepada oknum pemuda ini. Namun, si orang utan tetap berupaya pula untuk semakin menarik pemuda tersebut bahkan terlihat jelas bahwa orang utan itu hendak menggigit kakinya.

Telapak kaki oknum pemuda yang hampir tergigit orang utan (Tangkapan layar/Instagram)
Telapak kaki oknum pemuda yang hampir tergigit orang utan (Tangkapan layar/Instagram)

Telapak kaki oknum pemuda ini sudah hampir masuk kedalam mulut orang utan. Jika tak ada pengunjung lain yang membantunya maka dapat dipastikan bahwa jari kaki oknum pemuda ini bisa saja putus tergigit oleh si orang utan.

Sungguh benar-benar tindakan bodoh yang dilakukan demi sebuah konten di media sosial. Tindakan yang dapat mengancam keselamatan jiwa. Tindakan bodoh yang bisa mempertaruhkan masa depan seorang pemuda.

Disini pihak kebun binatang tidak dapat dikambing hitamkan dikarenakan telah memasang informasi peringatan kepada pengunjung untuk dapat menjaga jarak dengan kandang satwa yang ada disana.

Kebun binatang melarang pengunjung memberi makan satwa secara ilegal (Tangkapan layar/Instagram)
Kebun binatang melarang pengunjung memberi makan satwa secara ilegal (Tangkapan layar/Instagram)

Informasi peringatan dari kebun binatang kepada pengunjung berupa larangan untuk melintasi pagar kandang satwa. Serta larangan untuk memberi makan kepada satwa tanpa seizin petugas.

Jadi, pihak kebun binatang sudah melakukan hal yang benar dengan memberi peringatan kepada pengunjung untuk tidak melakukan berbagai tindakan diluar batas yang dapat melanggar aturan yang telah ditetapkan.

Himbauan kebun binatang agar pengunjung tidak melintasi pagar pembatas (Tangkapan layar/Instagram)
Himbauan kebun binatang agar pengunjung tidak melintasi pagar pembatas (Tangkapan layar/Instagram)

Beruntung saja oknum pemuda ini tidak mengalami kecelakaan atau menjadi korban karena ulahnya sendiri. Pemuda ini terlihat tidak memiliki beban psikis setelah melakukan aksi bodoh tersebut.

Aksi dari oknum pemuda ini telah diketahui oleh pihak kebun binatang. Ditemani oleh kerabatnya yang mungkin adalah orang tuanya, pemuda ini memberikan klarifikasi dan permohonan maaf atas aksi bodoh yang dilakukannya tersebut.

Dalam menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf ini dari rekaman video yang beredar kemungkinan pemuda ini merasa tidak terlalu diliputi perasaan bersalah dan menyesali tindakan bodoh tersebut. dikarenakan di akhir video terdengar cengengesan dari oknum pemuda tersebut.

Lalu seperti apa tanggapan dari para netizen terhadap aksi dari oknum pemuda yang membuat konten bodoh yang satu ini?

Di media sosial instagram terlihat beberapa netizen malah memojokkan si orang utan. Mereka berdalih bahwa orang utan yang bersangkutan memang tergolong agresif dan suka mencari perhatian pengunjung dengan cara meludah dan terkadang suka menciprati air yang tergenang didalam kandangnya kepada pengunjung yang mendekati kandangnya.

Selain itu, ada pula netizen yang mengkambing hitamkan pihak kebun binatang karena telah menyebabkan oknum pemuda tersebut hampir mengalami kesialan. Netizen tersebut malah mempertegas bahwa yang seharusnya melakukan klarifikasi dan permohonan maaf adalah pihak kebun binatang dan bukan oknum pemuda tersebut lantaran ia merupakan seorang pengunjung.

Balasan pihak kebun binatang terhadap komentar netizen yang memojokkan (Tangkapan layar/Instagram)
Balasan pihak kebun binatang terhadap komentar netizen yang memojokkan (Tangkapan layar/Instagram)

Komentar dari netizen yang memojokkan pihak kebun binatang ditanggapi langsung dengan mengatakan bahwa selaku netizen harus bijak dalam berkomentar.

Pihak kebun binatang sangat menyayangkan kejadian dan video yang telah beredar luas di kalangan netizen dan masyarakat. Pihak kebun binatang telah memberikan peringatan dengan menjaga jarak dalam berinteraksi dengan tidak melewati pagar pembatas. Itu tandanya pengunjung dilarang untuk memanjat pagar yang telah dipasang.

Pihak kebun binatang juga membalas bahwa mereka menganggap tidak semua bisa dianggap lelucon. Dan sangat disayangkan hanya demi sebuah konten rela membahayakan diri sendiri dan juga satwa.

Netizen lainnya juga ada yang memberikan komentar positif dengan mengingatkan kepada netizen lain atau para calon pengunjung kebun binatang agar mentaati aturan agar kejadian serupa tidak terulang kembali di kemudian hari.

Salah satu contoh komentar positif dari seorang netizen (Tangkapan layar/Instagram) 
Salah satu contoh komentar positif dari seorang netizen (Tangkapan layar/Instagram) 

Begitu latahnya para oknum yang menganggap dirinya seorang content creator dengan melakukan aksi-aksi atan tindakan bodoh demi sebuah konten. Padahal tindakan yang dilakukan dapat membahayakan atau merugikan diri sendiri dan pihak lain.

Telah berulang kali kita mendapati aksi berbagai content creator yang memilih melakukan tindakan bodoh demi sebuah konten agar dapat viral dan dikenal luas oleh para netizen dan masyarakat di luar sana.

Seakan-akan para content creator menganggap aksi bodoh tersebut adalah tindakan yang layak yang harus dilakukan agar kontennya bisa viral dan menghasilkan sesuatu yang menjadi tujuan atau target si content creator.

Apalagi masyarakat hanya menuntut klarifikasi dari yang bersangkutan dengan merekan video permohonan maaf. Maka permasalahan pun selesai. Masyarakat seakan sudah melupakan aksi bodoh tersebut.

Akibatnya banyak oknum content creator yang ketika memungkinkan akan mencoba melakukan aksi bodoh atau tindakan diluar batas kewajaran demi menghadirkan sebuah konten dengan tujuan dapat viral dan terkenal.

Kontennya menjadi trending atau populer dan menjadi bahan perbincangan para netizen dan masyarakat luas. Plot twist dari aksi bodoh yang menjadi viral berbuah pundi-pundi rupiah karena diundang dan diliput media serta mendapatkan tawaran endorse dan iklan.

Begitulah pola oknum content creator agar dapat terkenal dengan cara mudah dan instan. Pola seperti ini dapat dengan mudah ditularkan kepada yang lainnya jika memiliki keberanian dan nyali yang besar.

Bagaimana cara kita menyikapi aksi-aksi tidak terpuji yang dilakukan oknum content creator belakangan ini terjadi? Maka izinkan kami menyampaikan pandangan mengenai hal ini.

  • Jadilah content creator yang bijak dan cerdas dalam menilai sebuah situasi.

Tidak semua hal boleh dijadikan konten. Tidak semua hal bisa dijadikan alasan demi menghadirkan sebuah konten.

Jika seorang content creator ingin cepat terkenal dan trending maka hendaknya memutar ide dengan menghadirkan konten-konten yang menarik dan memiliki nilai. Kembali lagi ditekankan bahwa, konten yang dihadirkan harus memiliki esensi bukan hanya sebatas sensasi semata.

  • Menikmati proses dan tak ada kesuksesan yang instan di dunia ini.

Dari dulu kita menyaksikan bahwa banyak sekali orang-orang sukses yang meraih kesuksesannya dalam waktu yang tidak singkat sama sekali.

Ada proses dan tahap demi tahap yang harus dilalui demi meraih sebuah kesuksesan. Di dunia tidak ada yang instan kecuali mie instan.

Sehingga kita semua dituntut untuk berjuang dan bekerja keras memutar ide dan kreativitas agar dapat meraih sebuah kesuksesan yang hakiki.

  • Perlunya dukungan dan pengawasan dari orang tua atau keluarga.

Jika para orang tua telah mengetahui bahwa anaknya merupakan seorang content creator baik pemula maupun yang sudah profesional, maka hendaklah orang tua tetap mengawasi anaknya agar tetap berada dalam batas kewajaran yang diterima oleh masyarakat maupun netizen.

Orang tua dapat menegaskan kepada anaknya agar terlebih dahulu memikirkan dan mempertimbangkan rencana tindakan yang hendak dilakukan apakah sebuah tindakan yang diluar batas atau tidak.

Kontrol yang dilakukan oleh orang tua ini demi mengingatkan anaknya agar tidak melakukan tindakan-tindakan yang dapat mempertaruhkan kehormatan dan nama baik keluarga.

  • Masyarakat harus bijak dalam mengomentari aksi yang dilakukan content creator.

Kalaupun telah terjadi tindakan salah atau keliru maka masayarakat tetap membimbing para content creator agar kembali ke jalur yang benar. Masyarakat hendaklah tidak menguncilkan atau mem-bully.

Disamping itu pula masyarakat dan para netizen harus mampu memetik hikmahnya agar suatu saat di kemudian hari tidak ikut-ikutan melakukan aksi yang tidak terpuji.

Tidak semua yang trending harus diikuti. Tidak usah ikut-ikutan jika ujung-ujungnya malah akan memjerumuskan diri sendiri dan masyarakat lainnya.

Semoga kedepannya tidak terjadi lagi tindakan atau aksi-aksi bodoh yang dilakukan oknum content creator demi sebuah konten dengan tujuannya agar dapat viral.

Hendaknya para content creator dapat semakin teredukasi dengan kejadian-kejadian yang sudah berlalu dengan mengambil pelajaran dan pesan moralnya.

Para content creator, netizen, dan masyarakat luas harus meningkatkan literasi digital agar konten-konten yang beredar dapat semakin berkualitas dan mengandung materi yang esensial.

Ingat sila ketiga dalam Pancasila, "persatuan Indonesia". Satukanlah segenap masyarakat dengan konten yang "berisi" dan "bernilai".

[Akbar Pitopang]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun