Adanya pandemi telah berdampak signifikan pada berbagai sektor kehidupan, selain berdampak pada sektor ekonomi dan sosial, dampaknya juga sangat dirasakan dalam dunia pendidikan.
Hal ini juga diumumkan oleh UNESCO menyatakan bahwa dikarenakan wabah virus Covid-19 ini, telah mengganggu kegiatan sekolah di seluruh dunia.
Dapat diketahui bersama bahwa pandemi juga berdampak pada dunia pendidikan di Indonesia. Dampak yang paling dirasakan adalah terganggunya pelayanan di instansi penyelenggara pendidikan di semua tingkatan.
Menyebabkan sekolah menghentikan kegiatan proses belajar mengajar dan dilanjutkan dirumah bersama orang tua. Belajar daring namanya.
Dinas Pendidikan setempat pun mengeluarkan edaran pelaksanaan proses belajar mengajar (PBM) tidak dilakukan secara tatap muka di sekolah.
Sehingga, kegiatan proses belajar mengajar di semua jenjang dan satuan pendidikan dilakukan di rumah peserta didik masing-masing. Kemudian guru melakukan kontrol proses belajar mengajar melalui media daring (online).
Langkah antisipasi penyebaran Covid-19 di lingkup pendidikan di Kota Pekanbaru, tentu perlu diapresiasi sebagai langkah konkret yang harus didukung pelaksanaannya.
Kepala sekolah, guru, seluruh peserta didik bersama orangtuanya harus mensukseskan arahan dari Disdik tersebut.
Perlu kerja sama dan keseriusan yang kuat sehingga tidak ada anggapan bahwa kegiatan belajar dirumah menjadi sebuah hiburan. Jika hal itu yang terjadi tentu menyebabkan sasaran kebijakan ini menjadi tidak dapat tercapai.
Dalam kondisi seperti ini, mindset para guru telah berubah dengan sendirinya. Orientasi guru tidak hanya pada aspek capaian kurikulum semata.