Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Head to Head Ekonomi "Perminyakan" Rawan Kekacauan

12 Mei 2022   07:13 Diperbarui: 13 Mei 2022   09:35 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Harga oleh-oleh pun ikut bergejolak (Dokpri)

Walaupun pengguna Gasoline berjenis RON 92 ini kurang dari 20% saja. Namun kenaikan harga Pertamax tersebut tetap akan menyebabkan inflasi, namun dalam batas yang masih dapat dikontrol.

Meski begitu, naiknya harga pertamax tentu akan berpengaruh terhadap pasar lokal. Kemungkinan besar yang jelas terjadi adalah migrasi pengguna pertamax ke bahan bakar yang lebih terjangkau seperti Pertalite.

Ketika para pengguna Pertamax sebelumnya beralih ke Pertalite, hal ini tentu akan mempengaruhi stok jenis pertalite. Serbuan dari segenap warga ditambah dari pengguna yang sebelumnya menggunakan pertamax maka Pertalite berpotensi langka atau stoknya bisa saja menjadi terbatas.

Kemudian dengan adanya kenaikan harga bahan bakar juga akan berdampak terhadap harga komoditi pasar yang diangkut menggunakan kendaraan berbahan bakar fosil tersebut.

Jasa layanan transportasi adalah komponen utama dalam kegiatan distribusi pasar. Ketika biaya operasional distribusi meningkat maka dipastikan harga barang juga akan meningkat tentunya.

Bahan bakar jenis Pertalite atau BBM RON 90 saat ini menjadi primadona bagi kebanyakan pengguna kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat. Kendaraan jenis distributor seperti pick-up juga menggunakan Pertalite sebagai bahan bakarnya.

Bisnis jasa perjalanan pun terkena dampak kenaikan harga BBM ini. Setiap ada kenaikan BBM, harga-harga pun ikut bergejolak.

Begitulah yang kami pantau langsung di lapangan. Kebetulan untuk perjalanan mudik kemarin kami memanfaatkan jasa transportasi dari agen perjalanan.

Untuk harga ongkos normalnya hanya sebesar 100.000 rupiah untuk sekali perjalanan dari Pekanbaru menuju Payakumbuh. Dan begitu pula sebaliknya.

Harga segitu sudah berjalan beberapa tahun ke belakang bahkan tahun kemarin harga ongkos masih dengan harga tersebut. Harga tersebut sudah termasuk penjemputan di alamat asal dan pengantaran langsung ke depan rumah di alamat tujuan.

Tapi ternyata untuk perjalan mudik tahun ini harga ongkosnya sudah naik 50% sampai 80%. Dengan kisaran harga menjadi 150.000 -- 180.000 rupiah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun