Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mudik: Pergulatan Rasa dan Tekanan Massa

16 April 2022   10:53 Diperbarui: 17 April 2022   19:56 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi berkendara bersama keluarga. (Dok. Tam via kompas.com) 

Bagi saya pribadi, tujuan utama untuk pulang mudik ke kampung halaman adalah untuk berjumpa dengan orangtua dan kelurga yang disayang. Karena kita tak bisa menjamin usia orangtua kita. Demikian yang saya alami, lebaran tahun lalu ayah saya meninggal dunia.

Mungkin banyak sekali perantau yang ketika pulang sudah tak ada lagi keberadaan orangtuanya di dunia ini. Bahkan banyak yang baru mau balik ke kampung dengan keadaan yang diharuskan seperti ketika harus pulang untuk ikut mengkebumikan jasad orangtua. Apakah kita menunggu pulang ketika keadaan sudah berubah dulu?

Jangan membiarkan orangtua kita berpulang dengan menahan rasa rindu kepada anak-anaknya. Selagi lagi, rasa rindu orangtua karena sayang kepada anak jauh lebih besar ketimbang rasa rindu anak ke orangtuanya.

Apalagi ketika umur orangtua kita yang semakin menua. Di usia segitu yang dibutuhkan orangtua dari anaknya bukan dalam bentuk materi melainkan kebahagian batin yang diperoleh dari kegiatan bercengkerama dengan anak-anaknya.

Jadi, pulanglah untuk tujuan mulia yaitu menghadirkan kebahagian untuk orangtua kita. Tak perlu menghiraukan omongan masyarakat. Jangan takut pulang lantaran tak sanggup menahan gunjingan masyarakat.

Lebaran tahun ini, jika ada kesempatan marilah kita pulang mudik. Apalagi sudah lama kita tak mudik karena pandemi. Pakailah kesempaan yang datang ini dengan baik. Semoga rekan-rekan semuanya bisa mudik dengan selamat. Salam untuk keluarga di kampung.

Wassalamu'alaikum. (AP)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun