Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK | Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mudik: Pergulatan Rasa dan Tekanan Massa

16 April 2022   10:53 Diperbarui: 17 April 2022   19:56 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi berkendara bersama keluarga. (Dok. Tam via kompas.com) 

Padahal, banyak perantau yang sedari awal tidak mau pamer atau show of. Ketika terus-terusan ditanya, atau mendengar dari orang lain sera dari sanak famili yang lain, ujung-ujungnya perantau lebih banyak memilih untuk memperlihatkan kesuksesannya.

via kompas.com
via kompas.com

Kontrbusi dan Tanggung Jawab Sosial

Seharusnya, kesuksesan sesungguhnya yang dibawa pulang oleh perantau adalah kesuksesan merubah mental dan nyali. Pengalaman hidup yang didapat ketika merantau adalah hal utama seorang perantau untuk berubah menjadi lebih baik.

Itulah yang dialami sekarang oleh adik saya sendiri. Dulu, ketika masih merantau belum bisa beli ini beli itu. Hasil kerja keras di rantau hanya cukup untuk bertahan dan melanjutkan hidup.

Tapi karena semangat perubahan yang didapat ketika merantau bisa membuat ia berhasil merubah keadaan. Di kampung, dia bekerja dengan sangat ulet. Akhirnya sekarang ada bukti nyata kerja keras yang bisa dinikmati hasilnya.

Syukur-syukur jika peranau memang telah berhasil menggapai kesuksesan di perantauan. Hasil kerja keras tersebut bisa dijadikan modal untuk ikut berkontribusi membangun kampung halaman.

Seperti ikut berpartisipasi dalam pembangunan tempat ibadah atau fasilitas publik lainnya seperti jalan rusak, saluran irigasi pengairan sawah, perbaikan jembatan rusak dan lain sebagainya.

Sehingga kesuksesan yang diraih perantau menjadi terasa sangat berarti dan berkesan. Baik bagi perantau yang menjalani maupun bagi masyarakat yang merasakan manfaat dari kontribusi nyata yang diberikan perantau untuk membangunan kampungnya.

Keberhasilan itu akan dinilai menjadi hal positif sebagai bentuk motivasi bagi anggota masyarakat lainnya untuk ikut berubah. Merubah nasib dan keadaan ke level yang lebih baik. Itulah goals dari sebuah kesuksesan yang sebenarnya.

via islampos.com
via islampos.com

Pulanglah Selagi Bisa dan Sebelum Terlambat

Apa sih tujuan sebenarnya bagi perantau untuk pulang mudik ke kampung halaman? Apakah hanya sekedar untuk pamer? Jelas tidak!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun