Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Berbagi Bukan Menggurui

Studi di Jogja, domisili di Pekanbaru. Mengulik sisi lain dunia pendidikan Indonesia. Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri terbitan Bentang Pustaka. Peraih Best Teacher dan KOTY 2024.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sipak Tekong, Bukan Bermain Biasa

21 Juli 2013   10:50 Diperbarui: 9 November 2022   06:21 2020
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://middletonrealtors.com


Masa kecil adalah masa-masa yang indah dan penuh keceriaan. Mengenang kenangan indah di masa kecil akan membuat kita merasa betapa berharganya masa kecil yang pernah kita alami dengan keceriaan dan kegembiraan bersama teman-teman.

Masa kecil tidak bisa dilepaskan dengan yang namanya bermain. Bermain adalah cara anak untuk berekspresi di usia yang dalam proses tumbuh kembang. Dari kegiatan bermain anak bisa belajar banyak hal yang akan membantu tumbuh dan kembang otak, motorik maupun mental anak. Sedangkan dari segi sosial, anak semakin belajar bagaimana berkomunikasi, bersosialisasi dan membangun jejaring yang baik kepada temannya.

Kita sebagai anak indonesia cukup mampu merasakan itu semua. Dari daerah manapun kita lahir dan tumbuh besar pasti punya permainan tradisional. Karena indonesia adalah gudangnya permainan tradisional. Dan permainan tradisional yang dulu pernah kita mainkan tidak hanya sekedar bermain semata. Karena ketika kita menghayatinya ternyata permainan-permainan yang kita mainkan di masa kecil adalah sebuah momen berharga yang pernah kita lewati dalam hidup ini.

Seperti yang telah disebutkan tadi bahwasanya setiap daerah di Indonesia ini punya permainan tradisionalnya masing-masing yang khas sesuai daerahnya itu. Termasuk permainan tradisional yang berasal dari daerah-daerah di Sumatera Barat. Sebagai anak nagai yang tumbuh besar di ranah minang, saya pun juga merasakan hal yang sama dialami oleh anak-anak dari daerah lain. Memainkan permainan tradisional dengan penuh kesahajaan.

Pada umumnya permainan tradisional yang anak-anak indonesia mainkan banyak yang sama atau mirip. Hanya berbeda nama atau istilahnya saja sedangkan cara bermainnya padahal sama. Misalkan permainan petak umpet yang orang jawa menyebutnya dengan jimpitan, dari daerah lain juga ada permainan serupa tapi namanya berbeda sesuai dengan logat dan bahasa dari daerahnya itu.

Pada momen kali ini kita akan berbagi kisah dan pengalaman tentang permainan tradisional khas daerah yang pernah kita mainkan dulu semasa kecil. Sewaktu kecil dulu saya juga sering memainkan berbagai jenis permainan tradisional yang sudah dikenal secara umum seperti bermain petak umpet, ular tangga, congklak, dan permainan lainnya. 

Namun disini jika saya menulis tentang permainan yang disebutkan barusan sepertinya sudah tidak menarik lagi untuk disimak karena semua orang juga sudah tahu toh… maka dari itu akhirnya saya berpikir keras apa permainan tradisional yang sekiranya berbeda dan unik dari daerah saya serta tentunya berbeda dengan daerah lain. Dan akhirnya saya teringat satu permainan yang saya rasa bisa dibilang khas minang, yaitu permainan sipak tekong.

Sipak tekong? Mau tahu permainannya seperti apa? 

Tenang… saya akan ceritakan kok pada teman-teman semua tentang permainan yang satu ini tapi pesan saya hanya satu. 

Apakah itu…?! Ingat, jangan sampai salah menyebut namanya. Jangan sampai mengganti huruf T dengan huruf S karena nanti artinya dan cara mainnya berubah total. Karena kalo digantu dengan huruf S, yang boleh memainkannya hanya yang sudah berumur17 tahun keatas. Hahaha…. Just kidding guys….

Baiklah, mari kita bicarakan permainan yang satu ini. Sipak tekong berasal dari bahasa minang dari dua suku kata. Sipak dalam bahasa indonesia artinya sepak-menyepak. Sedangkan tekong artinya bisa berupa gelas atau wadah yang bisa diisi air. Namun dalam prakteknya, media yang digunakan bukanlah wadah yang bisa diisi air tapi yang popular digunakan adalah sabut kelapa. Jika tidak ada sabut kelapa bisa menggunakan takraw, tempurung kelapa, atau media keras yang bisa disepak dan melayang dengan baik tapi tidak mudah terbawa angin.

Ketika dunia sudah maju seperti saat ini maka bisa digunakan bola. Walau demikian, karena sudah ada bola dan tekong sudah ditinggalkan tapi sebutan yang melekat tetap sipak tekong meskipun tekong telah berganti bola.

Sekilas, model bermainnya sama dengan bermain petak umpet. Jika pada permainan petak umpet, yang jaga harus menutup mata di sebuah tiang atau dinding sambil berhitung sembari teman-temannya bersembunyi. Maka pada permainan sipak tekong, salah seorang pemain yang akan ikut bersembunyi harus menyepak tekong sejauh mungkin. 

Saat yang jaga mengejar tekong dan meletakkan pada lingkarannya saat itulah semua pemain harus bersembunyi. Tekong harus diletakkan oleh yang jaga pada posisi ditengah-tengah lingkaran yang biasanya dibuat diatas tanah atau lantai yang bisa dibuat tanda berupa lingkaran.

Letakkan tekong dalam lingkaran. Ada salah seorang teman yang bertugas menjaga. Sepak tekong tersebut oleh salah seorang pemain kearah manapundan pemain lainnya lari bersembunyi. Pemain yang telah tertangkap bisa berkeliaran bebas tapi tidak bisa kembali bersembunyi sebelum ada pemain lain yang menyepak tekong keluar dari lingkarannya. Kalau tidak ada teman yang membantu membebaskan sampai semua pemain sudah tertangkap maka yang akan menjaga selanjutnya adalah pemain yang tertangkap pertama sekali.

Bagaimana agar yang jaga bisa cepat mengakhiri tugasnya untuk menjaga tekongnya? Caranya, yang jaga harus segera menemukan semua pemain yang bersembunyi. Ketika menemukan atau melihat pemain yang bersembunyi tersebut, yang jaga harus menginjak atau menyentuh tekong dengan kaki sambil meneriakkan “sipak tekong” dan nama pemain yang sudah tertangkap tersebut Dengan begitu yang tertangkap sah dan harus segera keluar dari persembunyiannya.

Namun pemain yang belum sah tertangkap bisa menyelamatkan teman-temannya yang sudah tertangkap. Haahh!! Bagaimana caranya klo gtu?!! Caranya saat pemain yang sudah ketahuan oleh yang jaga dimana ia bersembunyi, jika ia bisa mengejar tekong dan menyepak tekong keluar dari lingkarannya sebelum yang menjaga berhasil menginjak tekong maka yang hampir tertangkap tersebut tidak jadi tertangkap. Pemain yang sudah tertangkap lalu bebas dan boleh bersembunyi kembali dan terpaksa yang tadinya jaga harus bertugas menjaga kembali.

Intinya… pemain yang bersembunyi boleh menyepak tekong keluar dari lingkarannya untuk menyelamatkan diri dan teman-temannya agar tidak tertangkap. Sedangkan yang jaga harus mampu menjaga tekongnya tetap berada didalam lingkaran. Jika tekong sudah berada di dalam lingkarannya, yang jaga sudah sah untuk mencari dan menemukan pemain lain yang sedang bersembunyi ataupun yang belum sempat bersembunyi.

Kalau begitu adanya berarti yang jaga pasti akan merasa kerepotan dan tersiksa sekali, bukan…?? Hmmm lumayan…. hehehe…. Makanya yang jaga harus berhati-hati dan selalu waspada menjaga tekongnya tetap berada di dalam lingkaran. Jadi permainan ini bisa berjalan sangat lama tentunya jika yang jaga tidak lihai dan cekatan dalam menemukan pemain yang bersembunyi. 

Walau demikian, permainan ini sangat menarik dan menghibur sekali. Bagi anak-anak, permainan ini menjadi sangat menyenangkan karena pada usia tersebut anak-anak sangat suka berlari dan menggerakkan seluruh anggota tubuhnya.

Kemudian jika kita cermati, pada permainan sipak tekong ini juga bisa digali nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Nilai seperti apa yang bisa kita ambil?

  • Nilai perjuangan. Kita diajarkan untuk tetap berjuang keluar dari ketidaknyamanan. Saat yang kita bertugas menjaga, otomatis kita harus berusaha keras bagaimana caranya agar kita terbebas dari tugas jaga yang bisa menjadi sangat lama tergantung kelihaian dan usaha yang kita lakukan untuk menemukan pemain yang bersembunyi.
  • Nilai menjaga amanah. Sebagai penjaga, kita juga diajarkan untuk berhati-hati dalam menjaga sebuah amanah. Tekong harus tetap berada dalam lingkarannya. Ketika tekong sudah tidak berada dalam lingkarannya maka kacaulah harapan kita untuk segera mengakhiri tugas untuk menjaga. Artinya ketika amanah itu kita langgar maka kita akan mendapatkan hukuman dan ganjarannya.
  • Nilai kesetiakawanan. Semua pemain bisa menyelamatkan diri dan teman-temannya yang tertangkap. Permainan ini mengajarkan rasa kesetiakawanan kepada kita bahwa setiap orang itu bisa membantu siapapun tanpa memandang seperti apa orang tersebut terlebih dahulu.


aroemhadiatie.blogspot.com
aroemhadiatie.blogspot.com

Demikianlah keseruan yang akan ditemukan saat bermain sipak tekong. Dalam sebuah permainan sipak tekong, kita tidak hanya sekedar bermain semata tapi juga diajarkan nilai-nilai kebaikan tanpa kita sadari. 

Semua nilai yang terkandung itu sesuai dengan kearifan lokal budaya minangkabau.

Begitu luar biasa permainan-permainan yang ada di nusantara, indonesia tercinta ini. Kita selayaknya harus terus melestarikan semua permainan tradisional yang ada. 

Jangan sampai punah apalagi jika sampai diakui dan dipatenkan sebagai milik bangsa dari negara lain. Karena dalam permainan tradisional kita bisa menggali berbagai nilai yang bisa kita terapkan dalam hidup dan kehidupan kita di dunia ini.

Marilah kita bersama-sama dengan Indonesia Travel berusaha untuk selalu melestarikan dan menggali permainan-permainan tradisional yang ada di daerah kita masing-masing. 

Ayo, bangkitkan kembali semangat nasionalisme kita dengan memperkenalkan salah satu permainan tradisional yang pernah dimainkan atau yang berasal dari daerah asal kita.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun