Mohon tunggu...
Akbar Pitopang
Akbar Pitopang Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Bukan Menggurui

Dikelola oleh Akbar Fauzan, S.Pd.I, Guru Milenial Lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta | Mengulik Sisi Lain Dunia Pendidikan Indonesia | Ketua Bank Sampah Sekolah, Teknisi Asesmen Nasional ANBK, Penggerak Komunitas Belajar Kurikulum Merdeka | Omnibus: Cinta Indonesia Setengah dan Jelajah Negeri Sendiri Diterbitkan Bentang Pustaka

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Politik Nan 'Cantik'

1 Juni 2013   17:33 Diperbarui: 28 Juli 2022   13:32 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Sungguh politik yang kotor membuat kita jijik

Mereka berkoar-koar tentang kebenaran

Supaya citra mereka tak dicap buruk oleh masyarakat

Padahal yang mereka lakukan adalah keburukan

Mereka terlalu licik 

Mereka membangun kekuasaan dengan cara yang biadab

Yang tak sepaham akan dibungkam

Dari hulu hingga hilir semuanya mungkir

Pasukan disiapkan untuk memenangi pertempuran

Jiwa-jiwa militan mereka dibangun ketika masa pengkaderan

Padahal mereka itu semuanya tlah salah memilih jalan

Mereka tak punya landasan kebaikan

Untuk itulah mereka selayaknya dijatuhkan

Bagi mereka kekuasaan adalah harga mati

Antara kekuasaan dan nafsu sudah menyatu dalam tubuh

Nafsu telah membelenggu 

Kekuasaan adalah alasan tuk puaskan nafsu 

Tak peduli ketika harga diri harus digadaikan

Bertumpah darah hingga meninggalkan luka di raga

Entah apa yang mereka inginkan

Sejatinya mereka mungkin tahu jika apa yang mereka lakukan adalah keji

Namun apa kata hati tak lagi jadi asumsi

Karena kini bagi mereka pucak tertinggi adalah meraih ambisi

Kursi itu bagi mereka adalah bentuk prestasi

Besok adalah waktu untuk mempersiapkan strategi jitu

Berkonsolidasi penuh teka-teki

Mereka akan rapatkan barisan agar tak ada yang bisa merusak apa yang sudah direncanakan

Lusa adalah waktu untuk bertempur

Kemungkinan terburuk pasti akan bisa saja terjadi

Yang jelas bagi mereka tak ada alasan untuk kalah

Kemenangan adalah sebuah keniscayaan yang harus selalu mereka abadikan

Jangan biarkan ambisi dan cita-cita mereka kesampaian

Tiada suara maka mereka tak akan berkuasa

Politik mereka begitu cantik

Pikiran mereka begitu licik, picik

Hati mereka begitu munafik

Jika kalian sadar maka kalian akan jijik dengan mereka

Namun kalian tak akan bisa berkutik untuk mengkritik

Karena mereka begitu cerdik penuh taktik

*****

[Senin (03/06/2013) di kampus kami akan diadakan Pemilwa. Sungguh politik telah membutakan hati mereka. Di kampus kami, mereka telah lama berkuasa. Di rektorat saja mereka punya kekuatan. Karena memang mereka ingin menguasai kampus. besok senin mari kita lihat apa yang akan terjadi. Apakah sejarah akan terulang kembali. Sungguh teka-teki yang benar-benar pasti akan terjadi.]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun