[caption id="attachment_180032" align="aligncenter" width="590" caption="teliti sebelum memberi sumbangan (@akbarpitopang)"][/caption]
Pagi ini sekitar pukul 10.30 WIB, ada dua orang pemuda yang mendatangi asrama tempat saya tinggal. Ketika mereka datang, diluar kamar saya hanya mendengar perbincangan mereka dengan salah seorang teman saya. Namun karena kebetulan saya sebagai bendahara umum di asrama itu maka teman saya menyampaikan perihal kedatangan mereka padaku.
Teman saya langsung memberikan dua buah stiker tentang seruan kampanye anti narkoba tahun 2012. Teman saya menyampaikan untuk diberi sumbangan seadanya.
Namun karena saya sedang sibuk saya hanya melihat sekilas saja stiker itu. Karena kampanyenya bagus, tentang kampanye anti narkoba maka saya langsung member sumbangan sebesar Rp 20.000,-. Kemudian memberikannya pada mereka.
[caption id="attachment_180039" align="aligncenter" width="590" caption="kampanye anti narkoba atau kamanye perlindungan orangutan? (@akbarpitopang)"]
Kemudian setelah itu saya melanjutkan aktifitas saya di kamar. Tidak lama setelah itu saya tiba-tiba teringat hal penting, dua orang pemuda tadi dari organisasi/ instansi apa ya? Saya lupa menanyakan hal penting itu pada mereka. Padahal itu adalah hal yang amat perlu sekali dilakukan jika ada yang meminta sumbangan.
Saya perhatikan dengan seksama stiker itu. Lalu saya agak merasa aneh dengan ilustrasi yang diselipkan. Yang ada disana adalah ilustrasi seekor induk orangutan yang sedang menggendong anaknya sambil menghisap sebatang rokok.
[caption id="attachment_180041" align="aligncenter" width="354" caption="ilustrasi yang salah menurut saya... (@akbarpitopang)"]
Kenapa ilustrasinya menggunakan sosok orangutan? Saya rasa pesan yang disampaikan akan kurang optimal tersampaikan. Seharusnya jika memang kampanye anti narkoba, ilustrasinya berupa sosok remaja yang sedang sekarat atau ditampilkan saja alat-alat narkotika dan semacamnya itu. Malah jika orang memandang stiker ini dari kejauhan akan berpikir itu kampanye perlindungan orangutan.
Ketika saya menanyakan hal ini pada teman yang tadi, jawabnya juga sama, ia lupa menanyakannya. Katanya ia ragu untuk menanyakannya karena tampang mereka yang cukup sangar.. (ia sambil bercanda).
Saya hanya berpikir positif saja. Semoga dua orang pemuda tadi benar-benar melakukan hal yang baik dan jujur buka melakukan sebuah penipuan. Jangan sampai yang terjadi malah penipuan berkedok sumbangan.
Saya sedang tinggal di Jogja. Jadi bagi teman-teman yang sedang ada di Jogja, jika mengetahui mereka dari pihak mana tolong diinformasikan kepada saya ya… agar kecurigaan saya ini bisa hilang dan supaya hati saya bisa tenang.. Oke…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H