Mohon tunggu...
Muhammad Akbar
Muhammad Akbar Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Pinggiran Kota

19 Juli 2017   19:24 Diperbarui: 19 Juli 2017   23:54 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Waktu terus berputar
Berjalan dalam gelap
Mencari kelegaan dalam hati

Bersantai sejenak
Menikmati secangkir kopi
Dipinggiran kota daeng

Rembulan malam seakan mati
Tak indah lagi oleh gemerlap kota
Bising kendaraan begitu lantang terdengar

Asap rokok hilang tertelan dalam secangkir kopi
Ditempat yang tak berpintu
Dan berjendela ini

Aku membaca sebuah kepalsuan
Kesejahteraan hidup seakan hanya khayalan melihat kota yang semakin sempit bersama mereka
Dipinggiran kota

Pada segenap hati
Segenap jiwa
Yang terus berjuang
Demi kesejahteraan hidup

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun