siapa yang berhak menamai angin
yang mengigit dan kabut putih yang berarak
di musim ini? Siapa pula berhak menentukan
dengan frasa apa kita disebut?
gerutumu, ketika kita duduk di pojok
kabin kecil itu. Seolah bisa terasa
jejakku di atas debu-debu putih
hendak membeku. Berapa nama lagi
harus mengabur dalam badai matamu
-- mengabur seperti namaku?
: mari kita namai pertemuan ini
Musim Dingin dan kabin ini Kuburan-ku
Sedang kau, kekasihku, akan kunamai
Sunyi yang menyekap unggunan api
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H