Mohon tunggu...
Muhammad Akbar Dwi Utomo
Muhammad Akbar Dwi Utomo Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingkah Menuntut Ilmu Kajian

19 November 2021   23:20 Diperbarui: 19 November 2021   23:23 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENTINGKAH ETIKA MENUNTUT ILMU KAJIAN (تعلم متعلم)?

Semarang - UIN Walisongo Semarang. Mahasiswa UIN Walisongo Semarang beserta Kelompok Kuliah Kerja Nyata dari Rumah angkatan 77 Kelopmpok 26 mengadakan kegiatan “Ngaji Online Etika Mencari Ilmu Kajian Kitab Talim Mutaalim yang dilakukan pada bada Isya yang akan dijelaskan oleh Bapak Ibnu Farhan, M. Hum selaku Narasumber dan Dosen Pemimbing Lapangan KKN Kelompok 26 melalui media platform zoom meeting yang diikuti oleh mahasiswa-mahasiswi UIN Walisongo Semarang beserta masyarakat umum, Senin (08/11/21).

Kitab Talim Mutaalim adalah salah satu kitab yang sering digunakan dalam pembelajaran akhlak. Karena dalam hal tersebut mempunyai tiga nilai utama yaitu akhlak, adab dan keteladanan. Dalam nilai utama tersebut terdapat fondasi utama untuk menuntut ilmu. Oleh sebab itu, memahami etika dalam menuntut ilmu merupakan suatu perbuatan wajib dan penting sekali, seperti halnya hadits Rasulullah

مَنْ تَعَلَّمَ اْلعِلْـمَ لِيُبَـاهِي بِهِ اْلـعُلَمَاءَ وَيُجَـارِيْ بِهِ السُّفَهَـاءَ وَيَصْرِفُ بِهِ وُجُـوْهُ النَّـاسَ إِلَيْـهِ أَدْخَلَـهُ اللـهُ جَهَنَّـمَ

“Barangsiapa yang mempelajari ilmu untuk membanggakan diri di hadapan para ulama, mempermainkan diri orang-orang bodoh dan dengan itu wajah orang-orang berpaling kepadanya, maka Allah akan memasukkannya ke dalam neraka Jahannam.  (HR. Ibn Majjah)
Hadits diatas menjelaskan bahwa seorang yang menuntut ilmu wajib hukumnya untuk selalu bersikap rendah diri dan rendah hati. Karena, sebaiknya-baiknya orang berilmu itu tidak dilihat dari seberapa banyaknya ilmu yang ada di dirinya melainkan seberapa manfaat ilmu itu terhadap orang lain dan kehidupan di lingkungan sekitarnya.

Kitab Talim Mutaalim bisa dikatakan sebagai buku pedoman dalam menuntut Ilmu seperti yang kita ketahui dalam menuntut Ilmu apapun kebaikannya sebaiknya diawali dengan Basmalah yang kemudian diakhiri dengan Hamdalah. Maksud dan tujuan dari dibuatnya kitab ini berawal dari banyak yang bersungguh-sungguh menacri ilmu namun tidak mendapatkan keberkahannya. Oleh karena itu, dimunculkannya kitab ini sebagai pedoman dalam menuntut Ilmu. Ujar Bapak Ibnu Farhan, M. Hum selaku Dosen Fakultas Ushuluddin dan Humaniora.

Bapak Ibnu Farhan juga menambahkan dalam kajian kitab Talim Mutaalim bahwasannya dari Ilmu kita dapat bertahan hidup sebab Ilmu merupakan bagian dari sebuah kehidupan. Namun tidak semua Ilmu itu wajib dicari, tetapi Ilmu Utama yang kita harus pelajari adalah Ilmu Agama. Seperti; Ilmu Ibadah danThaharah. Disamping itu juga dalam menuntut Ilmu kita wajib mengetahui darimana Ilmu itu didapat, sebaiknya Ilmu itu diperoleh dari orang-orang yang wara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun