Mohon tunggu...
Bang Andi
Bang Andi Mohon Tunggu... Wiraswasta - www.imersmedia.com

Selamat Datang di Profil saya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Blok Mahakam Pertanda bahwa Indonesia Masih Dijajah

13 Mei 2015   20:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:04 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kurang lebih 60 tahun yang lalu Indonesia telah memproklamirkan kemerdekaannya, masih terngiang di telinga kita bahwa sebelum proklamasi tersebut para pejuang kita berusaha keras untuk satu nama yaitu Indonesia Merdeka. Kita memang tidak tahu pasti bagaimana perjuangan mereka, akan tetapi kita semua meyakini bahwa perjuangan yang merka lakukan bukanlah hal yang mudah. Bayangkan bagaiamana mereka hidup di bawah jajahan Negara asing, tentunya kita merasa sangat miris. Pertanyaanya apakah kita hanya sampai sebatas miris? Kembali kepada diri kita masing-masing. Meskipun mereka di bawah tekanan setiap harinya akan tetapi merka tetap memiliki semangat yang luar biasanya, semangat yang tidak dimiliki rakyat Indonesia saat ini. Bagaimana mungkin kita bisa memiliki semangat yang seperti itu kalau kita sudah merdeka, statement ini tentunya pendapat yang sangat tidak pantas karena bagi saya semangat perjuangan tidak mesti kita harus dijajah lagi untuk memiliki semangat para pahlawan kita. Setiap periode berbeda pula perjungannya untuk Indonesia, tetapi satu yang harus kita lihat yaitu Indonesia yang lebih baik. Indonesia telah merdeka, kewajiban kita adalah menjaga kemerdekaan kita.

Negara kita kaya akan Sumber Daya Alam khususnya Migasnya, baik di darat maupun di lautnya. Semua mengandung Sumber Daya Alam khususnya Migas yang begitu melimpahnya yang menjadikan Negara kita adalah Negara yang sangat potensial dalam bidang Ekonomi. Karena itulah banyak Negara asing yang melirik kekayaan Sumber Daya Alam khususnya Migas negara kita. Salah satu contohnya adalah Delta Mahakam yang merupakan suatu kawasan delta yang terdiri dari beberapa pulau yang terbentuk akibat adanya endapan di muara Sungai Mahakam dengan Selat Makassar, Kalimantan Timur.

Negara kita belum merdeka seutuhnya, kita memang merdeka secara tekstual. Tapi apakah kita semua sejahtera? Tentu tidak. Kata kesejahteraan masih akan menjadi sebuah mimpi saja jika semua Sumber Daya Alam khususnya Migas kita masih di kelola oleh pihak asing. Kita boleh kaya akan Sumber Daya Alam khususnya Migas, dan kita boleh melimpah Sumber Daya Manusia akan tetapi kita tidak boleh begitu saja membiarkan bangsa lain yang menguasai kita. Tetapi yang jadi pertanyaan sejauh mana kita mampu untuk hal itu? Tentunya bukan hanya satu atau dua hal yang dibutuhkan akan tetapi bebagai aspek yang harus kita perhatikan sampai sekecil-kecilnya.

Kembali ke permasalahan Blog Mahakam, dampak dari hal itu adalah perekonomian kita yaitu seharusnya Indonesia mempunyai pendapatan yang lebih besar akan tetapi hal itu di terima oleh Negara lain. Kemudian efek dari pendapatan yang di ambil oleh pihak luar tersebut adalah pendapatan masyarakat kita akan berkurang yang ujung-ujungnya menyebabkan dampak perekonomian bangsa kita.

Ada beberapa hal yang mendasar yang untuk menangani hal-hal seperti itu:

1.Transparansi

Transparansi dalam hal ini adalah keterbukaan pemerintah terhadap kondisi Negara kita, karena sebagus apapun pendapat dan yang kita lakukan dengan tujuan Indonesia yang lebih baik jika kondisi yang sebenarnya bertentangan dengan apa yang masyarakat lakukan. Misalnya kita sebagai seorang rakyat tentunya tidak mengiginkan sumber-Sumber Daya Alam khususnya Migas kita di kelolah oleh bangsa lain, akan tetapi pemerintah punya pertimbangan tersendiri dengan berbagai alasan seperti alasan banyaknya utang kita, kemudian tidak siapnya tenaga SDM kita untuk mengelolah lebih baik akan SDA yang kita miliki. Saya kira jika transparansi ini dilakukan oleh pemerintah tentunya permasalahan-permasalahn besar tidak akan terjadi. Mungkin tidak ada yang mengira bahwa efek dari ketidaktransparansi pemerintah terhadap rakyat merembes ke berbagai aspek seperti kriminalitas, politik, pendidikan, dll. Blog mahakamm yang ada di Kalimantan sana merupakan misteri bagi kita, apakah yang ada di sana lebih banyak keuntungan untuk Negara kita atau mungkin menguntungkan beberapa pihak saja. Tentunya dalam hal ini kesadaran pemerintah akan transparansi ini sangat di perlukan untuk penyelesaiaan berbagai masalah di negeri ini khususnya Blog Mahakam.

2.Menghargai

Negara kita kaya Sumber Daya Alam khususnya Migas dan manusianya, begitu banyaknya kekayaan alam kita seperti Blog Mahakam yang ada di pulau Kalimantan sana akan tetapi yang mau mengurusnya yang masih belum siap. Tentunya langkah apa yang harus kita lakukan untuk menyiapkan hal tersebut. Di Negara kita entertainment jauh lebih di hargai daripada orang-orang yang cerdas. Sebuah pepatah mengatakakan bahwa buah yang jatuh tidaklah akan jauh dari pohonnya, sama seperti kondisi bangsa kita. Rakyat memiliki keinginan untuk Indonesia jauh lebih baik akan tetapi orang yang mewakili kita di birokrasi pemerintahan sana yang seolah-olah melupakan akan keinginan masyarakat kita. Sudut pandang inilah juga di pengaruhi oleh ketidak transparansi pemerintah. Tentunya jika kita menginginkan Indonesia yang lebih baik, tentunya penghargaan terhadap orang-orang yang cerdas dan hebat harus jauh lebih cerdas dan hebatnya pula. Jika yang kita hargai adalah sinetron-sinetron saja tentunya kita akan hanya jadi penonton saja.

Itulah hal-hal yang dapat kita perbuat untuk Indonesia kita yang lebih baik, “siapa yang rela jika tanah kelahirannya di usik oleh orang lain, tetapi seberapa siap kita untuk menjaga tanah kelahiran kita”

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun