Jadi nggak perlu ke RS (Rumah Sakit), melihat kondisi sekarang yang harus meningkatkan waspada. Sesampainya disana perkiraan pukul 01:15, melakukan cuci tangan, cek suhu tubuh, serta melengkapi admistrasi lainnya. Beruntungnya, suhu tubuh saya masih normal 36C. Mungkin karena Paracetamol yang saya minum tiga kali hari kemarin.
Kemudian diperiksa tensi pun normal. Berlanjut ke pemeriksaan dokter. Hal unik disini saat mengucapkan adanya demam, sebab seakan perhatiannya langsung menuju ke arah mata saya.Â
Hal yang wajar saja, dari gejala demam, muntah, pilek, dan batuk serta susahnya bernafas (sakit ulu hati) karena saya pun melihat diri saya seakan terinveksi Covid-19.Â
Namun ketika dicek tenggorokan ada indikasi radang, akibat rutinitas minum air dingin. Saat pertanyaan dokter terakhir tertulis dalam kertas dan status saya pun ODP. Saya juga berterima kasih, dengan saran dokter untuk ke Rumah Sakit akibat kuantitas muntah yang lebih dari 10.
Dalam perjalanan pulang badan saya merespons angin dengan menggil berlebihan. Ditandai dengan gigi, kaki dan badan yang bergetar. Sesampainya di rumah, saya pun melumuri badan dengan minyak kayu putih serta selimut berlapis 3. Obat tersebut langsung diminum sesuai aturannya.Â
Sekitar satu jam kemudian saya bisa tertidur, namun tiba-tiba bangun dan muntah berkali-kali. Saat itu juga keputusan untuk ke Rumah Sakit dilakukan. Sebelum itu, prediksi orang tua saya mengerucut pada sakit asam lambung. Sebab tadi pagi pun sudah meminum lemon teh.
Pengobatan kedua, berangkat dengan pada sekitar pukul 04.20. Dengan jaket double 2 agar gejala menggigil tidak ada. Sesampainya disana, dicek suhu tubuh dan hasilnya 37,3C serta tensi 130.Â
Kemudian menyampaikan keluhan dan akhirnya obat disuntik adalah pilihan. Dengan ini, saya merasa pernapasan tidaklah sesakit sebelumnya. Jadi masih ada sakit ketika bernapas, namun masih bisa diatasi seiring menuruti perintah dokter.
Pesan saya bagi setiap lapisan masyarakat, tolong jangan remehkan pandemik Covid-19. Jaga kesehatan diri, keluarga dan orang tersayang. Ikuti himbauan pemerintah merupakan jawabannya, minimal memakai masker kain ketika berpergian dan rutinitas mencuci tangan.Â
Saat ini, saya harus melakukan karantina mandiri sesuai protokol pemerintah. Karena membahayakan keselamatan orang lain diharamkan oleh ajaran agama saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H