Mohon tunggu...
Akbar Dwinugroho
Akbar Dwinugroho Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar Sekolah
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Halo!! Nama saya Akbar, saya memiliki hobi belum tahu.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Cara Sukses Ternak Nila Bioflok Untuk Pemula

21 Februari 2024   15:44 Diperbarui: 21 Februari 2024   15:46 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Digital Meter Indonesia.com

Ternak ikan nila bioflok untuk pemula, saat ini sedang gencar di uji dan dikembangkan. Mengapa demikian? Ikan nila merupakan bahan baku yang potensi dan peminatnya besar. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang penggunaan kolam bioflok menjadi salah satu alternatif untuk mencapai hasil yang maksimal.

Cara Sukses Ternak Nila Bioflok Untuk Pemula

Langkah-langkah ternak ikan nila menggunakan sistem Bioflok yang mudah diterapkan seperti dijelaskan di bawah ini:

1. Pembuatan Kolam Bioflok

Sebenarnya tidak sulit untuk membuat kolam bioflok berbentuk bulat. Apalagi jika kolam yang Anda gunakan adalah kolam terpal. Untuk itu, Berikut ini cara membuat kolam bioflok:

  1. Potong jaring besi memanjang sesuai ukuran kolam. Ukuran optimal untuk kolam berbentuk lingkaran adalah kolam berbentuk lingkaran dengan diameter 2m.
  2. Menyambungkan jaring besi dengan cincin besi.
  3. Ikat dan kencangkan jaring besi yang telah dirakit dengan kawat. Lalu bentuknya hingga menyerupai lingkaran.
  4. Potong terpal sesuai ukuran dan bentuk kolam yang diinginkan.
  5. Jahit bagian terpal agar sesuai dengan rangka kolam.
  6. Lanjutkan pengeleman/dempul untuk mencegah kebocoran kolam.

Lebih praktis lagi jika Anda membeli satu set lengkap kolam bioflok dan hanya perlu merakitnya saja.Ukuran kolam dapat disesuaikan dengan luas lahan Anda. Setelah Anda selesai membangun kumpulan, langkah selanjutnya adalah memasang beberapa perangkat.
Untuk informasi lebih lanjut, lihat pernyataan berikut:

2. Langkah pemasangan peralatan bioflok

Memasukkan beberapa perangkat ke dalam kolam bioflok inilah yang membedakan kolam bioflok berbentuk lingkaran dengan kolam bioflok konvensional. Dengan memasang beberapa peralatan sederhana, proses budidaya ikan menjadi lebih mudah, efektif dan efisien.

Berikut beberapa peralatan yang perlu kamu pasang:

  1. selang aerator.
  2. Filter masuk Pipa.
  3. pompa.
  4. Blower 100 Watt untuk 6 Unit Kolam Bulat.

Alat-alat ini dipasang di setiap kolam untuk mengetahui kekuatan aliran udara dan kemampuan pencampurannya. Alat ini membuat arah campuran menjadi melingkar. Oleh karena itu, pengendapan hanya ditemukan di tengah cekungan.

Sedimen yang terkumpul di tengah kolam terus diaduk dan bahan organik yang terkandung di dalam kolam terurai secara aerobik.
Oleh karena itu, gas karbon dioksida dapat terbuang seluruhnya sementara oksigen terlarut (DO) meningkat. Selain meningkatkan oksigen terlarut (DO) dan menurunkan karbon dioksida (CO), alat tambahan ini juga dapat mengurangi penurunan pH dan alkalinitas udara. Hal yang sama terjadi pada serpihan yang terapung di udara. Dengan cara ini, bakteri menguntungkan dan ikan di kolam akan dapat hidup lebih nyaman dan bebas stres, serta angka kematian akan lebih rendah.

3. Mempersiapkan air kolam bioflok

Selain mempersiapkan kolam bioflok, Anda juga perlu mempersiapkan air kolam bioflok dengan baik.Dengan menggunakan sistem Bioflok, seharusnya perkembangan mikroba di dalam kolam didominasi oleh bakteri menguntungkan. Keberhasilan budidaya ikan nila bergantung pada kualitas air kolam bioflok. Berikut ini langkah mempersiapkan bioflok udara:

  1. Isi kolam 75-80% dengan udara.
  2. Semprotkan 50 gram GDM SaMe Granules Bio Organic/m2 ke dalam kolam.
  3. Tambahkan 6 gram GDM Black BOS/m3 ke dalam ember kecil dan aduk hingga larut.
  4. Tuangkan larutan GDM Black BOS secara merata ke seluruh udara kolam di kolam.
  5. Diamkan air kolam selama beberapa hari, atau kurang lebih 7 hari, sebelum dibuang.

4. Tebar ikan nila bioflok

Selama tahap tebar, ikan nila bioflok berbeda dengan ikan nila yang dibudidayakan di kolam tradisional. Kolam bioflok yang berfungsi memiliki fasilitas yang mengubah bahan organik berbahaya yang terakumulasi di dasar kolam menjadi makanan bagi bakteri pembentuk flok.
Dengan cara ini kepadatan penebaran ikan nila bioflok bisa lebih besar dibandingkan di kolam ikan nila tradisional.

  1. Keuntungan lain dari penerapan sistem Bioflok pada budidaya ikan nila adalah nilai feed Conversion Ratio (FCR) yang bisa mencapai 1,03.
  2. Dijelaskan bahwa 1,03 kg pakan dapat menghasilkan 1 kg ikan nila saat panen.
  3. Selain itu, kepadatan stok ikan meningkat 10-15 kali lipat dibandingkan dengan sistem akuakultur konvensional.
  4. Pada budidaya kepadatan ikan konvensionalnya hanya 10 ekor/m3, namun pada budidaya serpihan organik mencapai 100-150 ekor/m3.
  5. Hal ini meningkatkan produktivitas hingga 25-30 kg/m3, atau sekitar 12-15 kali lipat, dibandingkan sistem tradisional yang hanya 2 kg/m3.

5.Jenis Benih Ikan Nila

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun