Artikel ini sebenarnya sudah pernah ditulis berserta gambar pada blog lama kawan ku .. smoga kiranya ini dapat dijadikan inspirasi bagi kita semua...
-------------------------------------------------------------
Ini adalah cerita seorang pemuda dari negeri Bahrain. Dia telah lumpuh total sejak lahir dan hanya dapat menggerakkan kepala dan jarinya. Bahkan bernafasnya dilakukan dengan alat bantu.
Pemuda ini sangat ingin bertemu seorang syekh Kondang di negerinya. Maka, ayah pemuda itu pun menghubungi syekh lewat telepon untuk mengatur kunjungan ke tempat pemuda ini.
Setelah pertemuan di atur dan akhirnya syekh tersebut berkenan hadir, pemuda inisangat senang melihat syekh membuka pintu kamarnya.
Kebahagian terpancar dari wajahnya, ekspresi bahagia yang tergambarkan dari wajah seorang pemuda yang merindukan sosok idola syekh yang telah dinantikan muncul dihadapan pemuda tersebut dengan senyum dan sapa yang merdu dan menenangkan jiwa.
Pemuda inipun bercakap-cakap kepada syekh dengan senang dan gembira. Diakhir percakapan syekh bertanya kepada pemuda yang lumpuh ini..
Apakah Anda tahu pertanyaan apa yang membuat Pemuda ini menangis? Syekh itu bertanya: Oh Anakku .. jika Allah telah memberi kesehatan kepadamu ... apa yang akan kamu lakukan?
Dan dengan demikian Pemuda ini menangis tersedu-sedu, dan ia membuat syekh, ayahnya, pamannya dan semua orang di ruangan menangis ..
Dan jawabannya adalah: "Demi Allah saya akan melaksanakan shalat di masjid dengan sukacita .. Saya akan menggunakan nikmat kesehatan saya dalam segala sesuatu yang akan menyenangkan Allah SWT."
Saudara – saudariku, Allah telah menganugerahi kita dengan kelincahan dan kesehatan. Tapi kita tidak melaksanakan (mendirikan) ibadah shalat kita di masjid! Dan kita duduk berjam-jam di depan komputer atau TV!
"Sungguh, pada yang demikian itu pasti terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya.” (QS. Qaf: 37).
Semoga Allah selalu membimbing kita ke jalan yang benar & menjaga diri kita agar tetap berpendirian teguh.
Dikutip dari artikel lama Jundullah..
http://id.wikipedia.org/wiki/Jundullah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H