Mohon tunggu...
KKN SISDAMAS 442
KKN SISDAMAS 442 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Official akun Kuliah Kerja Nyata Sisdamas 442 Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung yang dilaksanakan dari tanggal 28 Juli - 31 Agustus 2024 di Desa Pakuhaji Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Petualangan Menuju Kemah Santri: Menyemai Semangat dan Kekompakan dalam PERSAMI

25 Agustus 2024   19:54 Diperbarui: 25 Agustus 2024   19:58 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi / KKN UIN Bandung ft. MDTA Ar-Rasyid ramaikan malam dengan Api Unggun 

KKN UIN Bandung, Subang - Di bawah langit biru yang cerah, anak-anak MDTA berkumpul dengan penuh semangat untuk memulai upacara formal pramuka bertema "Petualangan Menuju Kemah Santri." Mereka mengenakan seragam pramuka dengan rapi, simbol dari kedisiplinan dan kebersamaan yang akan mereka jalani selama kemah.

Setelah upacara pembukaan yang penuh makna, anak-anak memulai petualangan mereka di alam terbuka dengan langkah-langkah yang penuh kekompakan. Di antara pepohonan yang tinggi, mereka bergerak beriringan dari satu post ke post lain. Nadhom dan shalawat mengalun di udara, mengisi suasana dengan kehangatan. 

Setiap langkah diisi dengan membaca surat-surat pendek yang memancarkan semangat, mencerminkan kekompakan dan kebersamaan mereka. Seperti saudara-saudara yang berjalan bersama menuju cahaya, mereka menyadari pentingnya saling mendukung dalam setiap aktivitas.

Di bawah naungan pohon rindang, anak-anak melanjutkan perjalanan mereka dengan sesi kajian tajwid dan tilawah. Mereka duduk berkelompok, memperhatikan guru dengan penuh serius saat belajar tajwid dan membaca Alfatihah dengan benar.

Kegiatan ini tidak hanya tentang membaca dengan benar, tetapi juga tentang menghiasi hati dengan keindahan bacaan Alquran. Alfatihah yang dibaca dengan penuh perhatian menjadi simbol dari upaya mereka untuk menghiasi hidup dengan nilai-nilai Islam yang luhur.

Malam tiba, dan suasana berubah menjadi hangat dan penuh refleksi dengan adanya upacara api unggun. Api unggun yang menyala menjadi pusat perhatian, di mana anak-anak berkumpul dan membacakan dasa darma pramuka dengan penuh semangat.

Namun, lebih dari sekadar tradisi, mereka merenung tentang makna di balik nyala api. Api unggun menjadi simbol dari cahaya kecil dalam kegelapan, mirip dengan ajaran Islam yang memberikan pencerahan bagi jiwa. Ini adalah waktu untuk meresapi kebersamaan, kehangatan, dan refleksi diri.

Selanjutnya, di bawah bintang-bintang yang bersinar, anak-anak mengalihkan perhatian mereka ke kreativitas dalam sesi kreasi seni. Setiap kelompok mulai berkumpul dan menyalurkan imajinasi mereka melalui melukis, bernyanyi, dan menari. Seni menjadi jendela untuk memahami dunia dari sudut pandang yang berbeda. 

Mereka tidak hanya menggambar, tetapi juga mencerminkan perasaan dan harapan mereka dengan warna-warna ceria. Kreativitas ini menjadi cara untuk mengekspresikan diri dan menyemai rasa kebersamaan melalui karya seni.

Menutup kegiatan kemah di hari pertama, anak-anak berkumpul di bawah tenda sederhana untuk menonton film. Dengan layar proyektor yang memancarkan cahaya, film "5 Elang" memperlihatkan petualangan yang penuh inspirasi. Namun, diskusi setelah film tidak hanya terfokus pada aksi pahlawan, tetapi juga pada makna di balik cerita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun