Mohon tunggu...
KKN SISDAMAS 442
KKN SISDAMAS 442 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Official akun Kuliah Kerja Nyata Sisdamas 442 Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung yang dilaksanakan dari tanggal 28 Juli - 31 Agustus 2024 di Desa Pakuhaji Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menggali Kembali Kegembiraan Masa Kecil Melalui Permainan Tradisional

24 Agustus 2024   10:23 Diperbarui: 24 Agustus 2024   10:26 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi/ Mendampingi anak-anak bermain congkak

KKN UIN Bandung, Subang - Di tengah gempuran teknologi yang semakin canggih, permainan tradisional yang dulu menjadi teman setia anak-anak mulai terlupakan. Padahal, permainan tradisional tidak hanya menyenangkan, tetapi juga memiliki banyak manfaat bagi tumbuh kembang anak. 

Dalam upaya melestarikan budaya dan memberikan pengalaman bermain yang berharga bagi anak-anak, kelompok KKN UIN Bandung mengadakan kegiatan pengenalan permainan tradisional di RW 02 Desa Pakuhaji, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang.

Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari ini berhasil mengajak anak-anak untuk mengenal dan mencoba 13 jenis permainan tradisional yang beragam. Permainan-permainan ini tidak hanya mengasah motorik dan kognitif anak, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai sosial seperti kerjasama, sportivitas, dan saling menghargai.

Sesi 1: Permainan Klasik yang Tak Lekang oleh Waktu

Sesi pertama diawali dengan permainan yang sudah sangat familiar di kalangan masyarakat Indonesia, yaitu congkak. Permainan ini melatih konsentrasi, kemampuan berhitung, dan strategi. Selain congkak, anak-anak juga diajak bermain kelereng yang mengasah akurasi dan kekuatan tangan. 

Permainan ABC 5 Dasar, adu ayam, endog-endogan, ampar-ampar pisang, domikado, dan mejikuhibiniu menjadi pelengkap keseruan sesi pertama. Permainan-permainan ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga mengundang tawa dan keceriaan anak-anak.

Sesi 2: Tantangan yang Menyenangkan

Pada sesi kedua, anak-anak diajak untuk mencoba permainan yang sedikit lebih menantang, seperti sondah, galah asin, dan lompat karet. Permainan Sondakh melatih keseimbangan dan kelincahan, sementara galah asin mengasah kekuatan otot lengan. Lompat karet, selain menyenangkan, juga melatih koordinasi tubuh dan ketangkasan.

Sesi 3: Kreativitas Tanpa Batas

Sesi terakhir ditutup dengan permainan kucing-kucingan (ucing sendal) dan ular-ularan (oray-orayan). Permainan kucing-kucingan melatih kecepatan, ketangkasan, dan kemampuan bersembunyi. Sementara itu, ular-ularan mengasah kerjasama dan kekompakan dalam kelompok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun