Marlboro kretek rokok yang keluar seperti menyelamatkan hidup saya karena rasanya yang tidak terlalu berat dengan harga yang bisa dibilang terjangkau, bahkan bukan terjangkau lagi melainkan bisa dibilang murah. Walaupun rokok ini bukanlah rokok “kretek” yang sebenarnya melainkan hanya rokok filter yang tidak memakai filter, karena sesungguhnya rokok kretek ialah rokok yang berbahan baku cengkeh, saus rasa, dan racikan campuran tembakau.
Marlboro kretek atau lebih tepatnya Marlboro Crafted Authentic merah atau “Selected Tobacco” merupakan rokok SPT yaitu rokok yang masuk dalam kategori sigaret putih tangan. Sigaret yang dalam pembuatannya tanpa dicampuri dengan cengkih, kelembak, atau kemenyan yang dalam proses pembuatannya mulai dari pelintingan, pemasangan filter, pengemasan dalam kemasan untuk penjualan eceran, sampai dengan pelekatan pita cukai, tanpa menggunakan mesin.
Sedangkan Marlboro kretek biru atau “Aromatic Tobacco” merupakan rokok KLM yaitu rokok yang masuk dalam kategori sigaret kelembak kemenyan. Sigaret yang dalam pembuatannya dicampur dengan kelembak dan/atau kemenyan asli maupun tiruan tanpa memperhatikan jumlahnya.
Dari kategorinya juga, sudah terlihat perbedaan yang mencolok dari bahan baku pembuatan kedua rokok ini. Yang satu menggunakan kelembak/kemenyan dan yang satunya tidak. Hal ini memberikan perbedaan rasa pada tenggorokan, Marlboro kretek merah lebih meninggalkan rasa gatal di tenggorokan jika dibandingkan dengan Marlboro kretek biru.
Walaupun adanya perbedaan bahan baku yang menyebabkan perbedaan rasa, tidaklah saya temukan perbedaan komposisi kimia dalam dua rokok tersebut. Dua rokok tersebut sama-samam memiliki 28 Mg Tar dan 2,4 Mg Nikotin.
Selain perbedaan dalam bahan baku, ada pula perbedaan yang signifikan dari dua rokok tersebut, yaitu harganya. Rokok marlboro merah dibanderol dengan harga Rp. 9000 atau bahkan bisa lebih jika beli di beberapa warung tertentu, Sedangkan Marlboro biru hanya dibanderol dengan harga Rp 7.000. Perbedaan dua ribu bisa dibilang merupakan perbedaan yang besar karena jika kita bicara rokok dan dunia pertongkrongan, maka dua ribu itu sangatlah berarti untuk bisa membeli sebuah kopi.
Marlboro biru, rokok yang bahkan belum keluar lama bisa langsung mencuri hati para penikmat rokok. Saya sendiri juga lebih memilih yang biru, bukan hanya karena harganya yang murah melainkan juga rasanya tidak terlalu gatal di tenggorokan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H