Mohon tunggu...
akarsana chandra
akarsana chandra Mohon Tunggu... Editor - KKM UIN Malang

Kami merupakan kelompok 191 yang melaksanakan KKM UIN Malang di desa Dalisodo Kec. Wagir tahun akademik 2023/2024

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Petik Jeruk di Kebun Pak Sukir?: Keseruan Kelompok 190 dan 191 Belajar Banyak tentang Jeruk dan Bahas Sana-sini

26 Desember 2023   07:18 Diperbarui: 26 Desember 2023   07:47 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: akarsanachandra191

Jumat pagi tanggal 22 Desember 2023 kelompok 191 dan 190 bersiap pergi ke kebun Jeruk milik pak Sukir. Pak Sukir merupakan seorang takmir musholla di Dusun Sengon yang dalam kesehariannya juga menjadi seorang petani jeruk dan pengembala kambing. Perjalanan menuju kebuh beliau sekitar 5 menit dan track yang naik turun. Pak Sukir memberikan tips dan trik saat memanen Jeruk dengan ciri-ciri kulit jeruk saat dipegang lunak tidak keras. Luas kebuh jeruk Pak Sukir sekitar 1 hektar. Di sekitar kebun jeruknya terdapat kandang kambing dengan total sekitar 25 ekor kambing.

Kebun jeruk pak Sukir diberikan pupuk organik dan anorganik dengan komposisi yang sebanding. Penggunaan pupuk organik digunakan untuk mengurangi efek negatif dari pupuk anorganik. Pak Sukir juga menjelaskan bahwa jarak antar pohon jeruknya sekitar 3 meter. Dengan informasi tersebut membuktikan bahwa pak Sukir merupakan pelopor petani jeruk di Dusun Sengon, Desa Dalisodo.

Selain memetik buah jeruk kelompok 191 dan 190 juga berbincang-bincang dengan pak Sukir mengenai pelajaran hidup. Kata- kata yang paling berkesan dari pak Sukir bahwa di dunia ini segalanya membutuhkan "duit", dimana dari kata "duit" merupakan singkatan dari "Do'a, Usaha, Ikhtiar, dan Tawakkal". Perbincangan tersebut tidak terasa memakan waktu sekitar 1 jam 30 menit. Setelah itu kami diajak untuk memetik buah jeruk sendiri dan pak Sukir memberikan buah jeruk hasil petikan beliau dan kami sekitar 3 kg untuk dibawa pulang.

Kehadiran kami disambut hangat oleh pak Sukir. Perbincangan dan gurauan dengan pak Sukir sangat sesuai dengan gaya dan karakter anak muda. Sehingga wejangan dapat diterima baik oleh kami. Dan karakter beliau yang tidak menggurui patut dijadikan contoh dalam kehidupan bermasyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun