Desa Brumbung berada di Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah. Desa ini memiliki 2 dusun dengan luas keseluruhan wilayah Desa Brumbung yakni 1,68 km2 dengan luas tanah sawah dan tanah kering total mencapai 168 Ha. Memiliki penduduk dari total 5.747 jiwa dengan rincian 1.331 KK dengan komposisi 2.794 laki-laki dan 2.953 perempuan. Mayoritas penduduk Desa Brumbungan ini hidup bergantung dari hasil pertanian, baik sebagai petani maupun buruh tani, dan sebagian yang lain wiraswasta dan wirausaha.
Universitas Diponegoro hadir dan memberikan dampak yang lebih luas hingga masyarakat luar. Dengan mengoptimalisasikan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia yang melimpah dari Desa Brumbung, Universitas Diponegoro berjalan bersama masyarakat untuk merencanakan program strategis dengan mengoptimalkan limbah organik jerami padi sebagai solusi pengolahan kembali limbah menjadi barang yang bernilai tinggi dan sumber pendapatan baru bagi masyarakat.
Desa Brumbung yang sebagian besar warganya adalah seorang petani memiliki harapan dari program ini dapat menghasilkan sumber mata pencaharian yang baru. Dari hasil pembuatan briket jerami dan hasil tanaman hidroponik nft nantinya akan diperjual-belikan. Penjualan briket biomassa dan tanaman hidroponik diharapkan dapat menunjang perekonomian warga desa Brumbung dan guna sebagai mata pencaharian baru bagi warga desa Brumbung. Hal ini sejalan dengan kebijakan dari kepala desa Brumbung yang sangat menekankan UMKM di desa Brumbung untuk meningkatkan perekonomian desa.
Untuk menunjang hal tersebut, tim dari Universitas Diponegoro Hadir dan memberikan bantuan berupa alat mesin grinder jerami yang harapannya dapat menunjang pengoptimalan limbah organic Jerami padi menjadi bricket. Akan tetapi, warga masih awam terkait mesin grinder ini, dan dikhawatirkan nantinya mesin akan bekerja dengan tidak optimal dalam waktu yang singkat karena penggunaan yang salah, ataupun kurangnya perawatan dari warga. Maka dari itu, mahasiswa Universitas Diponegoro menginisiasi untuk mengadakan program pelatihan mengenai perawatan mesin grinder.
Program diinisiasi oleh Ignatius Aldo Kristanto, mahasiswa Program Studi Teknologi Rekayasa Konstruksi Perkapalan, Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro. Tujuan diadakannya program ini adalah untuk dapat memberikan edukasi kepada warga sekitar tentang bagaimana merawat mesin grinder yang sudah diberikan, agar nantinya dapat terus bekerja secara optimal. Dengan demikian, tujuan Universitas Diponegoro untuk dapat memberikan mata pencaharian baru bagi warga desa Brumbung dapat terwujud secara berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H