Mohon tunggu...
akang Sepuh
akang Sepuh Mohon Tunggu... karyawan swasta -

wilayat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dahlia

9 Mei 2014   23:48 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:40 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Karena ada pekerjaan yang harus selesai malam itu juga,Haris tiba di rumah hampir pukul 01:00. Seperti biasa pintu rumahnya dibuka dengan anak kunci yang disimpan istrinya di sebuah pot bunga yang ada di teras rumahnya.Masuk kamar tidur nampak istrinya tidur sangat pulas

:”mungkin kelelahan setelah seharian mengerjakan tugas ibu rumah tangga”. bisik dalam hatinya sambil membetulkan selimut agar menutupi kedua kaki istrinya,lalu dikecup kening istrinya.

:”Emh...baru pulang ya......”.kata istrinya perlahan.

:”ssst.......,”.

:”tadi aku sudah masak air,buat mandi,Bang”. sambung istrinya.

:”terima kasih......tidur lagi saja”kata Haris sambil melangkah keluar kamar.

Selesai mandi,mengenakan pakaian tidur,lalu melangkah ke meja makan.Ketika melewati kamar anaknya,ternyata pintunya tidak tertutup rapat.

:”.kok terbuka....mungkin dia lupa”,dan ditengoknya kamar anaknya.Ternyata Dahlia,anak perempuan satu satunya yang baru kelas 2 SD,tertidur di atas meja belajarnya,sambil duduk pada kursi kepalanya berada diatas buku tulis yang masih terbuka. Diangkat tubuh mungil anaknya,dan dipindahkan ketempat tidur.Haris kembali ke meja belajar anaknya,dilihatnya ada tulisan pada buku tulis anaknya yang masih terbuka.

Tuhan.

Apa sih pe ha ka itu

Sudah beberapa malam ini Ayahku dan Ibuku membicarakannya.

Mereka berkata kemana lagi kita harus mencari uang kalau di pe ha ka.

Apakah pe ha ka akan mengambil semua uang Ayahku

Tuhan.

Andai pe ha ka jadi mengambil semua uang ayahku

Nanti aku jadi sedih,karena

tidak bisa lagi memberi kepada fakir miskin

tidak bisa lagi memberi kepada anak yatim piatu

tidak bisa lagi memberi ke Panti Asuhan

Tuhan.

Semoga.......

...................

:” emh,.....belum selesai ”. kata Haris dalam hatinya.Pandangannya dialihkan pada wajah anaknya yang sedang tidur. Dan berkata lirih :”Dahlia,.....maafkan Ayahmu ”.

*).    Terima kasih telah membaca,mudah mudahan ada manfaatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun