Mohon tunggu...
Rio Muhammad Fajar
Rio Muhammad Fajar Mohon Tunggu... -

Nyeleneh tapi sopan, humoris tapi pendiam... \r\nBisa akses blognya di http://akangbageur.worpress.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Keajaiban Sedekah - 1

6 April 2014   00:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:01 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang tidak kenal Ustadz Yusuf Mansur? saya rasa semua sudah kenal... Ustadz yang terkenal dengan motivasinya untuk bersedekah, memberikan inspirasi bagi saya untuk menceritakan mengenai "keajaiban sedekah". Hal pertama yang harus saya tekankan disini adalah catatan ini tidak ada maksud sama sekali untuk berbuat riya atau pun sum'ah. Ini hanya semata sharing pengalaman, semoga bisa menjadi motivasi bagi pembaca sekalian. Oke dah, mari kita mulai ceritanya.

Tahun 2009, setelah saya lulus SMA. Hal pertama yang ada dipikiran saya adalah bagaimana saya bisa menghasilkan uang. Kalau untuk melanjutkan pendidikan ntar aja dah bisa sekalian kerja. Tapi sebenarnya yang paling saya inginkan adalah kuliah gratis+jaminan kerja. Dan pada waktu itu hanya sekolah tinggi kedinasan yang bisa menawarkan hal tersebut. Mulai dah saya coba-coba daftar. Waktu itu saya daftar di IPDN dan Kepolisian Bintara. Awalnya saya ikut tes di IPDN, namun ketika jadwal tes itu bentrok dengan tes di Kepolisian Bintara, Yaa.. saya lebih milih tes di Kepolisian aja. satu aja pertimbangannya, peluangnya lebih besar. sampai 500 orang diterima dari satu Polda (provinsi), kalau IPDN kan gak nyampe 100 orang dari satu provinsinya. Oke, jalan sudah dipilih, tapi memang ternyata bukan jodohnya menjadi seorang Polisi. Saya gagal di tes kesehatan kedua. Sempat merasa kecewa karena sudah berkorban waktu dan tenaga. Tapi Life must go on... Gak lama, saya pun bekerja di Jakarta menjadi seorang Security (Satpam) di salah satu perusahaan outsourching.

Jalan hidup lain telah saya pilih, bekerja menjadi seorang Satpam di usia yang masih cukup belia, 18 tahun. Untungnya dari sejak SMA sudah diajarkan hidup survive, jadi gak terlalu ambil pusing. Saya nikmati saja hidup berprofesi sebagai Satpam. Tapi dalam hati saya bertekad, menjadi Satpam ini hanya batu loncatan untuk menjadi orang sukses. Bagi saya, sangat sulit jika mencari kesuksesan melalui profesi Satpam. Oleh karena itu, saya berkomitmen, tahun depan saya harus coba lagi daftar kuliah (gratis+jaminan kerja).

Saya masih ingat ketika dulu masih aktif mengaji waktu SMA (sempat Ngobong). Ustadz saya pernah bilang bahwa sedekah itu membawa berkah. sehingga saya rasa biar hidup ini berkah dan cita-cita saya kesampaian (kuliah gratis+jaminan kerja), saya niatkan untuk bersedekah kepada para pengemis di jalanan sepanjang rumah kontrakan sampai tempat kerja saat tanggal gajian setiap bulan. Saya sendiri gak bilang ke pengemis buat didoain, cuma dalam hati saya hanya bilang, semoga dengan amal ini bisa mengantarkan saya bisa sukses dikemudian hari. Dan itu saya lakukan rutin selama saya menjadi Satpam.

Alhamdulillah. Dengan izin Allah, akhirnya saya mendapatkan apa yang saya cita-citakan sejak tamat dari SMA. Kuliah gratis+jaminan kerja. Dan tidak terasa sekarang sudah tingkat akhir menjelang wisuda. Semoga segalanya berjalan dengan lancar dan diberikan kemudahan oleh Allah SWT serta tetap Istiqomah. Aamiin..

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun