Mohon tunggu...
Akang Raden
Akang Raden Mohon Tunggu... wiraswasta -

Live is Beautifull...

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Ubud ... Puncak Berseni

21 Juni 2011   11:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:18 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kisah Berawal dari berkah perjalanan dinas yang ngewajibin saya en pren pergi ke Bali, ditambah timing yang dimana acara kantornya kamis - jumat, maka kami memutuskan untuk berpetualang di pulau dewata hari sabtu dan minggu...

Melihat pengalaman bersama dimana kita belum pernah ke Ubud, so kami merencanakan ke Ubud hari sabtunya… memang kami gak sempet download gambar-gambar di ubud, apa yang mesti diliat?? Objek wisata apa aja disana??, satu – satunya kabar baik yang pernah didengar.. “katanya di Ubud itu tempat tongkrongannya bule – bule kaya”… hehehe ngarep2 ketemu cewek model sharapova en cheryl cole…

So pagi- pagi jam 8 perjalanan di mulai, … berbekal peta kami pun menelusuri bypass lewat sanur, sukawati dan akhirnya mulai memasuki Ubud…hhmmm … ternyata Ubud modelannya puncak di Jakarta… daerah pegunungan yang adem yang enak buat indehoyan, sayang temen saya cowok wekekeke.. gak asik buat indehoyan. Satu yang berbeda yaitu ternyata disini banyak banget hasil karya seni yang luar biasa… ukiran kayu, lukisan, pernik – pernik… yang jelas kalo mau ngisi rumah silahkan langsung bawa truk aja kesini.. dijamin lengkap..

Tapi yang membuat kami takjub adalah kerajinan kayu… waww… awalnya pertama kali kami liat dari kejauhan “ apakah ini papan surfing???, tapi ya gak mungkin juga… berat kaleee”. Ternyata setelah diliat dari dekat itu adalah bantalan meja … yang siap untuk didudukkan, “Cooll berasa kayak flinstone...” harganya 4 jeti gan, mangtabssss….

Akhirnya  kami pun terpaksa minta ijin sambil malu – malu, buat poto gaya – gaya di depan kayu – kayu itu…., Worthed lah malunya ama gambarnya…

Kejadian lucu berawal ketika kami hendak menghabiskan waktu di ubud, melihat ”place of interest” di peta, terdapat tulisan ”ubud village”, dalam bayangan.. wah jangan – jangan ini hotel yang didesign serba wahh.. puncak kehebatan arsitek bali ada disana, dengan pede kami pun beraksi melinggak lingguk dijalanan mengikuti peta dan akhirnya sampai pada belokan sesuai yang di peta kami pun senang, dan saya pun berujar ” nah ini jek jalannya... kemon kita letsgo”, 5 menit motoran kok rasanya adem – adem aja, kiri kanan terlihat banyak pura, tambah 5 menit lagi mulai bingung... dan akhirnya diputuskan, ternyata ubud village benar-benar terjemahan inggris asli yaitu desa ubud wekekekekeke....ternyata yang awalnya kita sangka itu pura, ternyata adalah rumah, karena pura yang kita lewati hanya 1 (yang ada tulisan en nama pura nya, yang lain gak ada hehehehe),yaa kita jadi tau mungkin design rumah bali asli menyerupai pura... dan hhmmm look holly home...

Good By... Bali love Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun