Mohon tunggu...
SUARDI
SUARDI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kajian Sosial dan Budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Manusia adalah makhluk yang bertanya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Perang Rusia Ukraina Dimata Warganet dan Kekaguman Pada Putin

17 Maret 2022   09:13 Diperbarui: 17 Maret 2022   09:18 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Rusia Vladimir Putin (sumber: kompas.com)

Bukan hal yang aneh jika negara-negara Eropa yang tergabung dalam NATO berbondong-bondong membela Ukraina hingga memberikan sanksi kepada Rusia. Pasalnya, NATO punya hubungan khusus terutama dengan presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. 

Hal inilah yang menjadi alasan Rusia menyerang Ukraina yaitu karena pemimpin Ukraina tersebut lebih dekat ke Barat dan ingin menjadi bagian Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO. 

Rusia sepertinya dibuat geram karena tau betul sifat Amerika yang selalu memberikan pengaruh terhadap negara-negara di dunia tapi karena Ukraina tepat berada di perbatasannya maka ia tidak akan membiarkannya.

Di hari pertama, ketika Rusia melakukan invasi ke Ukraina dunia seolah menjadi penonton. Tapi sebetulnya semua orang menunggu bagaimana sikap atau reaksi NATO terhadap konflik Rusia-Ukraina.

Pada awalnya NATO diam, tapi bukan berarti tidak mau melakukan tindakan, mereka berpikir bagaimana konsekuensinya. Seperti sedang melakukan analisis bagaimana strategi yang dibuat Putin, ketika NATO turut membantu Ukraina konsekuensi apa yang akan terjadi. 

Berkali-kali Putin memperingatkan kepada dunia, jika siapa saja negara yang terlibat ikut campur dengan urusannya maka negara tersebut akan melihat sesuatu yang belum pernah terjadi sepanjang masa. Bahkan Putin menyebut kata kata mengerikan yaitu kiamat yang bisa dipercepat olehnya.

"Kiamat adalah urusan Tuhan, tapi jika negara Barat ingin segera kiamat maka itu urusan saya," kata Putin dalam salah satu pidatonya yang menjadi viral di Indonesia terutama jargonnya "Urra" yang menjadi populer di Indonesia.

Ya, nama Vladimir Putin justeru menjadi populer bahkan beberapa video singkatnya banyak disukai khususnya oleh warganet. Menurut Analis Survei Digital Evello hal ini didasarkan oleh ketidaksukaan kepada AS dan NATO. 

Keberanian Putin seolah membuka mata waganet Indonesia bahwa Ini Soviet yang sekarang Rusia masih menjadi penyeimbang kekuatan barat. Keberanian Putin juga mengingatkan kembali pada presiden pertama Indonesia yang memiliki sikap pemberani seperti Putin, tegas anti imperialisme dan kolonialisme dalam bentuk apapun.

"Kecenderungan pengguna media sosial untuk memperbincangkan Putin cenderung dominan dibandingkan Zelensky sebesar 74 persen," kata pendiri Evello Dudi Rudianto. 

"Putin adalah mantan intelejen. Presiden Ukraina komedian seakan-akan mantan intelejen bisa jadi presiden, sementara komedian jadi presiden dianggap negaranya tidak benar," kata Radityo Dharmaputra, Peneliti Studi Rusia dan Eropa Timur UNAIR.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun