Mohon tunggu...
AKADUSYIFA
AKADUSYIFA Mohon Tunggu... Wiraswasta - akadusyifa

Selamat membaca semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Karena Bikin Nafsu Dada Robot Pun Disensor KPI

11 Oktober 2016   20:41 Diperbarui: 11 Oktober 2016   21:32 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sensor KPI sumber gambar www.bintang.com

 

Beberapa waktu lalu ketika  ajang Pekan Olahraga Nasional atau disingkat PON di Jabar yang sempat dihebohkan karena penyensoran atlit olahraga Renang  oleh KPI yang mungkin masih ada diingatan publik. Kini belum lekang dari ingatan itu KPI kembali membuat heboh, tak ayal KPI pun menjadi bahan pembicaraan didunia maya dan bahkan mendapat bullyan dari netizen. Kali ini KPI menyensor tayangan robot yang disiarkan oleh salah satu televisi nasional.

[caption caption="Sensor KPI di TV sumber gambar www.twitter.com"]

[/caption]

Dalam tayangan tersebut terlihat seorang pria yang didampingi robot, dan jelas terlihat bahwa itu adalah robot perempuan. Karena dada robot tersebut menonjol akhirnya robot tersebut diblur dibagian dada. Padahal jelas terlihat  cuma menonjol seperti layaknya seorang wanita yang memakai baju biasa. Lagipula robot tersebut juga tidak menunjukkan pakaian dengan dada yang terbuka kenapa haris diblur.

Terlihat aneh jadinya apa semua bagian wanita itu selalu salah yang dikit-dikit disensor, padahal memang sudah kodrat wanita tercipta seperti itu lagipula itu cuma robot yang menggambarkan seorang wanita kenapa harus salah juga.

Apa mungkin Indonesia sudah darurat hawa nafsu sampai robot pun kena sensor. Ini justru akan menjadi pendidikan yang kurang baik dan salah  bagi anak-anak jika KPI masih salah dalam melakukan kinerjanya dalam hal menyensor film. Karena justru akan menimbulkan rasa penasaran bagi anak sehingga menimbulkan pikiran-pikiran negatif. Karena dimata anak-anak robot itu justru terlihat keren, gagah, dan hebat tapi kenapa harus diblur oleh KPI.

Adanya KPI sebenarnya bagus juga yang mengawasi penyiaran televisi nasional guna meminimalisir dampak buruk terutama pada anak-anak tapi kalau sampai robot juga diblur  malah terlihat aneh dan membingungkan. KPI seharusnya lebih hati-hati dalam melakukan kinerjanya sehingga terkesan bermanfaat dengan adanya KPI bukan justru terlihat bodoh karena blunder terhadap hal-hal yang dianggap tidak perlu untuk disensor sehingga menimbulkan keanehan, bisa jadi nonton tv semua blur bisa-bisa KPI berubah nama jadi Komite Pengebluran Indonesia.

Salam Kompasiana

Akadusyifa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun