Mohon tunggu...
AKADUSYIFA
AKADUSYIFA Mohon Tunggu... Wiraswasta - akadusyifa

Selamat membaca semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Menghitung Peluang Pilpres Sekali Putaran

1 Februari 2024   04:20 Diperbarui: 1 Februari 2024   05:08 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Detik.com

Pemilihan presiden (pilpres) 2024 akan menjadi ajang perebutan kursi nomor satu di Indonesia. Tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden telah mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Salah satu isu yang menjadi perhatian publik adalah kemungkinan pilpres 2024 berlangsung sekali putaran. Artinya, tidak ada putaran kedua yang melibatkan dua pasangan calon dengan perolehan suara terbanyak. Hal ini bisa terjadi jika salah satu pasangan calon memenuhi syarat yang ditetapkan oleh undang-undang.

Menurut Undang-Undang Pemilihan Umum Nomor 7 Tahun 2017, pasal 416 ayat 1, pasangan calon terpilih adalah pasangan calon yang memperoleh suara lebih dari 50 persen dari jumlah suara dalam pilpres dengan sedikitnya 20% suara di setiap provinsi yang tersebar di lebih dari setengah jumlah provinsi di Indonesia.

Jika tidak ada pasangan calon yang memenuhi syarat tersebut, maka pilpres akan dilanjutkan ke putaran kedua yang melibatkan dua pasangan calon dengan perolehan suara terbanyak pertama dan kedua. Pasangan calon dengan perolehan suara terendah akan gugur.

Hasil Survei Terbaru

Menurut hasil survei terbaru LSI Denny JA yang dirilis pada 30 Januari 2024, pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, unggul dengan elektabilitas sebesar 50,7 %. Pasangan ini berpeluang untuk memenangkan pilpres 2024 dalam sekali putaran jika mampu mempertahankan dan meningkatkan dukungan pemilih.

Pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, berada di posisi kedua dengan elektabilitas sebesar 22 %. Pasangan ini masih memiliki daya tarik yang luas dan variatif, namun harus berjuang untuk mengejar ketertinggalan dari pasangan nomor urut 2.

Pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, berada di posisi ketiga dengan elektabilitas sebesar 19,7 %. Pasangan ini memiliki potensi untuk menarik suara dari pemilih yang belum memutuskan atau beralih pilihan, namun harus meningkatkan kinerja dan popularitasnya.

Survei LSI Denny JA dilakukan dengan metode tatap muka kepada 1.200 responden di seluruh Indonesia pada tanggal 4-12 September 2023. Margin of error survei ini sebesar 2,9% (Sumber)

Peluang Sekali Putaran 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun