Mohon tunggu...
Akademizi
Akademizi Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Akademizi lahir dari sebuah visi besar yang ingin mendorong kemajuan gerakan filantropi Islam sekaligus mampu menjadi inspirasi bagi gerakan kebajikan dan pemberdayaan umat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Amil Bekerja di Balik Kesenyapan

25 Januari 2024   14:30 Diperbarui: 25 Januari 2024   14:31 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nana Sudiana (Direktur Akademizi, Associate Expert FOZ)

Bagian penting sebuah gerakan tak selalu terlihat nyata. Ibarat pohon, di antara batang, daun, dan ranting yang tampak, ada akar yang tersembunyi letaknya, bahkan jauh menembus kedalaman bumi. 

Begitu pula sebuah gerakan, akar ini ada walau mungkin tak diketahui. Dalam konteks gerakan zakat, sebagian fungsi akarnya ada pada para penyokong gerakan yang ada pada orang- orang di dalam tim yang membantu mengurus berbagai hal. 

Mereka ini-semisal di Forum Zakat (FOZ)-tentu adanya di sekretariat. Keberadaan mereka memang terlindung di balik kesenyapan. Namun sejatinya merekalah yang terus menyusun daun dan ranting gerakan zakat hingga terus tumbuh dan tak layu.

Orang-orang di sekretariat tak semua berlatar belakang pengelola zakat. Mereka datang dengan berbagai latar keilmuan serta pengalaman yang beragam. 

Dengan tugas yang berat, membantu menegakkan pilar gerakan zakat, tentu mereka harus belajar cepat menambah kapasitas dengan berbagai kemampuan. 

Mereka harus belajar sambil tetap menyiapkan pelayanan paripurna untk mengawal gerakan zakat Indonesia. Ibarat spon, mereka harus menyerap seluruh dinamika yang ada sebagai sebuah pembelajaran yang berguna dan akan menambah portofolio masing-masing. 

Mereka harus bergerak juga menuju titik- titik keseimbangan baru dalam menempatkan dirinya di dalam setiap situasi yang terjadi. Begitu indikator gerakan berubah, maka mereka pun harus mengikuti dan menempati posisi yang tepat.

Gerakan zakat, sebagai gerakan yang dinamis, tentu harus tetap tumbuh dan menunjukkan indikator perkembangan. Untuk bisa terus meningkat dalam setiap waktunya, ia memerlukan kemampuan untuk memahami kelemahan dirinya. Hal ini agar ia mampu menghindari segala kelemahan yang ada yang bisa jadi akan menghambat proses kemajuan yang hendak digapai. Dari setiap kelemahan yang dipelajari, kita akan tahu bahwa hal ini pada dasarnya sudah terjadi dan tak boleh lagi muncul atau malah berkembang.

Semua kelemahan pada dasarnya jadi alat untuk bercermin dan membuat langkah baru yang lebih baik Kelemahan-kelemahan yang ada menjadi pendorong bagi kemajuan yang akan dicapai. Dalam dinamika pergerakan, tak mustahil sejumlah kelemahan ini kadang membentuk mental kemustahilan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun