Database yang berkualitas sangat menunjang penghimpunan donasi di lembaga zakat. Lembaga zakat bisa menawarkan donasi ke sesesorang berdasarkan nomor ponsel dari database.
"Ada database ratusan ribu. Saya lebih fokus kualitas database di mana datanya yang bisa dihubungi," kata Manajer Customer Relationship Management IZI Anah Herlina di acara Expert Talk yang diselenggarakan Akademizi bertemakan "Strategi Sukses OPZ" di 2024, Rabu (24/1/2024).
Anah mengungkapkan, percuma memiliki database ratusan ribu tapi sudah tidak bisa dihubungi bahkan pemiliknya sudah meninggal. Â
Terkait donasi di lembaga zakat tidak bisa dilepaskan dengan rekindling and maintaining relationship. "Rekindling bisa diartikan menghidupkan kembali. "Cara menghidupkan para donatur untuk berdonasi ke lembaga zakat," jelasnya.
Selain itu, Ana mengungkapkan beberapa alasan orang meninggalkan donasi di lembaga zakat di antaranya pertama, financial condition. "Kondisi di mana seseorang tidak berdonasi karena masalah keuangan seperti di era Covid-19 terkena PHK, usahanya sedang bangkrut," jelasnya.
Kedua, change of priority. Artinya berubah prioritas dalam berdonasi. Donatur yang awalnya berdonasi ke lembaga zakat dialihkan ke kakaknya. "Kondisi keluarga kakaknya sedang membutuhkan uang," papar Anah.
Ketiga, dissatisfied. Donatur merasa tidak puas dengan laporan keuangan lembaga zakat. Ini menjadi faktor donatur tidak berdonasi lagi.
Adapun strategi menarik kembali donatur agar berdonasi kembali dengan beberapa cara. Pertama, Re-connecting. Artinya menghubungkan kembali donatur yang sudah tidak berdonasi. "Bisa jadi donatur itu lupa berdonasi," ungkapnya.
Kedua, donor engagement. Interaksi dengan para donatur, merujuk pada hubungan dan koneksi yang dibangun serta dijaga oleh lembaga dengan para donatur. Keterlibatan donatur yang efektif sangat penting untuk kesuksesan upaya penggalangan dana dan keberlanjutan keseluruhan lembaga zakat.
Ketiga, stay connected. Tetap menjalin berhubungan dengan donatur walaupun tidak berdonasi. "Ini akan membuat ingat betul donatur," pungkasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H