Salah lagi... Salah lagi... Inilah kata-kata yang (dulu) sering saya ucapkan saat saya menyerahkan karya tulisan saya dalam bahasa Inggris ke seorang English native speaker. Meskipun saya sudah tinggal di Inggris sejak lama (bahkan sudah berfikir dalam bahasa Inggris), saya masih merasakan kesulitan dalam tulis-menulis yang memenuhi standard dari seorang native. Setelah melalui proses ini berkali-kali, saya akhirnya belajar juga dari kesalahan-kesalahan saya. Entah sejak kapan mulainya, saya menemukan strategi ini dan menerapkannya. Hasilnya? Lumayan, sekarang tidak banyak kesalahan-kesalahan yang saya buat.
Jadi apa strategi yang saya buat? Setelah melalui proses mengkoreksi tulisan berkali-kali, saya memperhatikan ada beberapa kesalahan yang umumnya saya buat karena ada beberapa kaidah yang tidak kita punyai dalam bahasa ibu kita dan biasanya jarang ditekankan saat kita belajar bahasa Inggris. Jadi, saya yakin hal ini juga pasti dialami oleh banyak orang Indonesia (kecuali guru bahasa Inggris anda benar-benar mumpuni). Dengan mengenali jenis kesalahan ini, saat saya selesai menulis dalam bahasa Inggris, yang perlu saya lakukan hanyalah scanned read tulisan saya kembali dan memastikan kesalahan-kesalahan ini tidak ada.
1.Kesalahan pertama adalah pemakaian article untuk kata benda tunggal yaitu: “a”, “an”, “the”. Dalam bahasa Indonesia, kita tidak perlu untuk memberikan article untuk setiap kata benda tunggal. Sebaliknya, dalam bahasa Inggris, article harus selalu ada untuk setiap kata benda tunggal. Kalau kita lupa membubuhkan ini, bisa dibayangkan banyaknya koreksi atas tulisan kita! Nah, saat selesai menulis dalam bahasa Inggris, kita hanya perlu scanned read kata benda dan memastikan bahwa di depan kata benda tersebut ada “a”, “an” dan “the”. Gampang kan?
2.Kesalahan yang kedua adalah pemakaian “the”. Untuk seorang pembicara native, pemakaian kata “the” yang salah bisa membuat mereka cukup pusing. Kok bisa?
Pemakaian kata “the” hanya boleh untuk dua macam. Yang pertama, kata ini hanya boleh dipakai untuk kata benda yang tanpa memberikan keterangan detail, “umumnya” orang sudah tahu. Contoh gampangnya: Saat seorang native membaca “a moon” dan “the moon”, keduanya akan dianggap berbeda. “a moon” berarti bulan entah dari planet apa, sedangkan “the moon” berarti bulan yang mengelilingi bumi.
Yang kedua, kata the untuk mengawali sebuah kata benda hanya boleh digunakan setelah kita menyebutkan apa yang kita maksud terdahulu. Misalnya, setelah menulis “I have a garden”, barulah kita boleh menuliskan “my friends like the garden”. Nah bagaimana kalau kita mau membahas “garden” yang lain? Kita harus menggunakan “a garden” atau “gardens” dan tidak boleh menggunakan “the garden”. Kalau tidak, seorang pembaca yang native English speaking akan bingung dibuatnya!
Berdasarkan pengalaman, inilah dua kesalahan yang cukup menyebalkan. Baik kita sebagai penulis yang harus melakukan koreksi atau seorang native yang harus melakukan koreksi atas tulisan kita. Selamat mencoba menerapkan strategi di atas dan semoga bisa membantu :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H