Mohon tunggu...
Akademi Al Multazam
Akademi Al Multazam Mohon Tunggu... Relawan - Komunitas Pembelajar

Belajar sepanjang hayat untuk kemaslahatan umat.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Ibadah dengan Harta (2)

14 Maret 2024   14:02 Diperbarui: 14 Maret 2024   14:07 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu program DKM Al Multazam adalah menyampaikan sumbangan beras dari jamaah kepada lansia yang membutuhkan. (Dok. DKM Al Multazam)

Setiap orang pasti akan menyesali amal perbuatannya di dunia ketika meninggal. Di dalam Al-Qur'an terdapat dua ayat yang mengandung makna yang hampir sama. Yang pertama dalam QS. Al-Baqarah ayat 254 yang artinya, "Hai orang orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa'at. Dan orang orang kafir itulah orang orang yang zalim."

Ayat ini memperingatkan orang-orang beriman bahwa ketika meninggal semua orang pasti akan menyesal. Karena di hari itu tidak ada bisnis, tidak ada pertemanan, dan tidak ada pertolongan. Di hari itu manusia menyesali mengapa dia tidak infak dan tidak mengamalkan hartanya. Bagi yang sudah berinfak, juga tetap menyesal mengapa tidak lebih banyak lagi harta yang diinfakkan.

Kalimat yang hampir sama diulangi lagi di QS. Al-Munafiqun ayat 10 , "Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata : "Ya Rabb-ku , mengapa Engkau tidak menangguhkan kematian ku sampai waktu yang dekat , yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang orang yang saleh?"

Dalam ayat ini orang yang menjelang kematiannya akan meminta diberikan tempo sedikit agar dapat bersedekah. Kedua ayat di atas menerangkan keutamaan ibadah dengan harta yang kelak akan menolong manusia ketika telah meninggal dunia.

Berinfak dengan Harta yang Dicintai

Di dalam QS. Ali Imran ayat 92 Allah Swt berfirman, "Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa pun yang kamu infakkan, tentang hal itu sungguh, Allah Maha Mengetahui."

Pada ayat ini Allah Swt memerintahkan untuk menginfakkan harta yang paling kita sukai. Sahabat-sahabat Rasul banyak yang mengamalkan ayat ini. Misalnya Zaid bin Haritsah. Zaid bin Haritsah tidak kaya. Tapi beliau menginfakkan harta yang paling dia sukai, yaitu kendaraannya. Beberapa orang mengatakan berupa hewan unta, ada juga yang mengatakan kuda. Yang jelas Zaid bin Haritsah rela berinfak dengan harta yang dicintainya.

Begitu pula dengan Khalid bin Walid. Khalid bin Walid pun tidak kaya. Tapi beliau mewakafkan harta yang sangat berarti yaitu peralatan perang beliau. Walaupun akhirnya setelah diwakafkan Rasulullah memerintahkan kepada Khalid bin Walid dan Zaid bin Haritsah untuk mengelola sendiri barang wakaf tersebut. (Bersambung)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun