Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah banyak merubah kehidupan manusia. Terutama dari segi interaksi, saat ini banyak orang yang terjebak dalam keasyikan dunia maya dan tak heran banyak manusia yang memiliki sifat individualis. Perkembangan iptek telah banyak membawa pengaruh bagi kehidupan masyarakat, apakah itu dampak negative atau dampak positif. Kita seakan-akan benar terhibur dengan dunia yang diciptakan dari teknologi tersebut. Tanpa sadar kita hampir melupakan siapa kita? Ciri khas kita? Budaya kita? Terutama permainan tradisional yang menjadi kebanggaan kita dahulu. Berkembangnya iptek membuat permainan tardisional yang kita miliki terkubur dengan permainan yang ada di dunia maya dan games yang diciptakan dengan teknologi canggih. Tentu ini menjadi sebuah kekhawatiran bagi kita bersama, apakah kita akan terus membiarkan hal ini terjadi?.
Coba kita tanyakan kepada generasi yang sekarang, apakah mereka mengenal permainan tradisional? Kebanyakan dari merekaakan menjawab tidak tahu. Apakah sekarang mereka masih mengenal lore? Petak umpet? Loncat tali? Congkak? Padahal banyak nilai-nilai positif yang dapat kita ambil dari permaianan tradisioanal, mulai dari kebersamaan, interaksi social tanpa memandang dia kaya atau tidak, nilai kasih sayang dan masih banyak hal yang lain lagi. Permainan tradisional benar-benar sudah ditinggalkan, anak-anak sekarang lebih suka bermain games online seperti PB (point blank), PS (play station), atau games online lainnya. Lalu apa dampak dari semua ini? Sering kita dengar berita di media anak-anak yang berkelahi. Membunuh teman, berbicara kotor bahkan tidak mengenal teman-teman yang tinggal satu lingkungan dengannya. Sungguh ironi bagi kita yang memiliki budaya yang beragam, kita sudah terbawa arus perkembangan teknologi.
Sebenarnya tidak ada yang salah dengan perekembangan iptek tersebut, semuanya tergantung kepada kita. Bagaimana kita menerima perkembangan tersebut? Bagaimana orang tua mengajarkan anaknya tentang budaya aslinya?. Sebenarnya kita memiliki benteng pertahanan yang kuat, kita memiliki dasar yang kuat yaitu ‘PANCASILA’. Kita bisa menjadikannya sebagai alat filter untuk membendung dampak negative dari perkembangan Iptek. Jika kita bisa menggunakan itu semua kita akan masih tetap menikmati jerit payah nenek moyang kita.
Inilah tugas kita baik itu orang tua, pemimpin, guru, mahasiswa bagaimana kita mengajarkan anak kita, adik kita, generasi penerus bangsa ini supaya mengenal budayanya sendiri terutama permainan tradisional. Jangan biarkan mereka melupakan tradisi kita, tidak ada yang salah bagi anak untuk bermain games online, tapi bagiamana cara kita mengarahkan anak tersebut supaya tidak terbawa arus perembangan iptek. Mari bangga dengan budaya kita sendiri, bangga dengan permainan taridisional kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H