Mohon tunggu...
Mardian Arief
Mardian Arief Mohon Tunggu... profesional -

Alumni Departemen Kehutanan USU yang berpetualang dan mencari sesuap nasi di bumi Allah. Karya-karya Andrea Hirata merupakan sumber inspirasi terbesar kedua setelah AlQuran.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rindu

22 Desember 2012   15:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:11 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

salam hangat, malam...
malam, tahukah kau betapa aku
merindukan hangat dekapanmu...
malam, ingatkah kau saat kita
bercengkrama di puncak kegelapanmu...
dibelai lembut sang bayu..
aku menciut kedinginan...
menggigil..
tpi kau malah menertawakanku...
malam, ingatkah saat kau
membangunkanku dengan gemerricik
sungai mu...
dengan melodi alammu...
malam, ingatkah saat kebersamaan
kita direnggut paksa sang mentari...
aku tak kuasa melawan sang penguasa
siang..
dan engkau menangis tersedu
meninggalkanku...
maafkan aku...
malam, aku ingin bersama lagi...
malam, aku ingin merasakan lagi
menaklukkan puncak sinabung
bersamamu...
aku ingin melewati dinginnya takengon
bersamamu...
aku ingin bersamamu melawan dinginnya
blang kejeren...
tpi, sebelum itu jadi knyataan lagi,
maukah kau menemani ku lembur malam
ini, duhai malam???

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun