[caption id="attachment_171923" align="aligncenter" width="455" caption="Viva News/Muhammad Solihin"][/caption]
Sekitar 30 menit yang lalu secara tidak sengaja saya membaca berita yang sangat menggemberikan di koran Waspada terbitan hari ini 15 April 2012, Bapak Widjajono Partowidagdo, wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengatakan:
"Salah satu upaya pembatasan penggunaan BBM bersubsidi ialah jika tidak ada lagi mobil orang kaya yang menggunakan bensin atau premium"
Klasifikasi mobil milik orang kaya menurut beliau, dapat dilihat dari jenis dan harganya, sehingga tidak bisa lagi ada "pengaburan" terkait rencana pembatasan BBM bersubsidi nantinya. Upaya pembatasan BBM bersubsidi itu, juga nantinya akan dituangkan dalam aturan pemerintah dan akan segera turun pada akhir April 2012 namun baru berlaku efektif pada Mei 2012 mendatang.
"Mobil yang memiliki besaran mesin di atas 1.300 cc akan kena larangan pengisian BBM bersubsidi, baik solar maupun premium."
Berita ini juga ada di Republika
Disini perlu saya tekankan bahwa hal ini akan segera terwujud bukanlah karena apa yang telah kita lakukan, kita tidak perduli apakah karena memang usaha kita atau tidak, yang paling penting adalah tujuan kita akan berhasil.
Adapun usaha yang telah kita lakukan sebelumnya yaitu mensosialisasikan pelarangan mobil mewah menggunakan BBM Premium, melalui tulisan di Kompasiana dan Kompas Forum.
Artikel Kompasiana, diantaranya (mohon maaf pada Kompasioner yang memiliki artikel terkait, tetapi tidak dicantumkan disini):
Dialog X & Y Yang Menarik (BBM Premium vs Mobil Mewah)
Mobil Mewah Mereguk BBM Bersubsidi, Cerminan Mentalitas Bangsa yang "Miskin"
- Ira Oemar-
Premium Adalah BBM Bersubsidi Hanya Untuk Golongan Tidak Mampu