Mohon tunggu...
Rahmad Agus Koto
Rahmad Agus Koto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Generalist

Aku? Aku gak mau bilang aku bukan siapa siapa. Terlalu klise. Tidak besar memang, melalui niat dan usaha, aku selalu meyakini bahwa aku selalunya memberikan pengaruh yang baik bagi lingkungan sosial maupun lingkungan alam dimanapun aku berada.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pemikiran Dasar Irshad Mandji Benar, Tapi Sayangnya...

24 Mei 2012   23:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:50 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Tadi malam saya membaca-baca kembali mengenai pemikiran Irshad Mandji dan aliran yang sepaham dengannya. Bukan bermaksud mengungkit-ungkit atau membesar-besarkan masalah, tetapi sekedar mencari hikmah dari peristiwa ini.

Dari reportase GM Nur di Kompas Oase, Irshad Mandji menyatakan bahwa Al Qur'an Surah Arrad Ayat 11 merupakan dasar pemikirannya.

"Tuhan tidak mengubah nasib suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan dalam diri mereka sendiri" (Al Quran Surat Ar-Ra’d Ayat 11).


Selanjutnya Irshad Manji menyimpulkan bahwa prolem utama dalam tubuh Muslim tidak disebabkan oleh kapitalisme dan imperialisme ekonomi politik dan militer Barat.

Saya sangat setuju dengan pemikiran Irshad Mandji tersebut, tetapi sayangnya dia salah langkah dalam menindaklanjuti pemikirannya. Irshad Mandji terlalu mengandalkan pemikirannya sendiri atas nama Itjihad dalam menyikapi kemunduran Islam saat ini (Irshad Mandji, Hasil Kebebasan Pemikiran yang Kebablasan).

Permasalahan Islam saat ini dapat dianalogikan seperti pohon yang terinfeksi penyakit sistemik yang berpusat diakar. "Serangan-serangan" dari Barat merupakan permasalahan-permasalahan ranting.

Maulana Muhammad Ihtisamul Hasan dalam bukunya "Keruntuhan Ummat dan Cara Memperbaikinya" menyebutkan bahwa kemunduran Islam saat ini terutama disebabkan oleh tugas amar makruf nahi mungkar (menganjurkan kebaikan mencegah kemungkaran) yang tidak dilakukan setiap ummat Islam, dengan enam alasan yaitu:


  1. Anggapan bahwa alim ulamalah yang bertanggung jawab melaksanakan amar makruf nahi mungkar.
  2. Merasa telah memiliki iman yang kuat sehingga beranggapan bahwa kesesatan orang lain tidak akan mempengaruhi keimanannya.
  3. Pesimis, putus asa dengan keadaan Islam saat ini yang tidak memiliki kekuasaan, persatuan, kekuatan ekonomi dan IPTEK. Padahal kekuatan Islam terletak pada kekuatan iman, amal ibadah dan tawakkal.
  4. Tidak percaya diri karena merasa belum mengamalkan agama dengan baik, sehingga merasa tidak pantas melaksanakan amar makruf nahi mungkar.
  5. Anggapan bahwa tugas amar makruf nahi mungkar telah terlaksana dengan adanya lembaga-lembaga pendidikan dan organisasi-organisasi Islam.
  6. Menghindar dari tanggung jawab amar makruf nahi mungkar karena konsekuensinya yang cukup berat, berupa penentangan, sindiran, cacian bahkan hinaan.


Secara umum akar permasalahan atau penyebab utama kemunduran Islam saat ini adalah semakin menjauhnya ummat dari Al Qur'an, Hadist, nasihat para Sahabat dan para Ulama, serta meninggalkan tugas amar makruf nahi mungkar yang merupakan tugas setiap ummat Islam.

Wallahu'alam...

(Sedang belajar, puntang-panting, jatuh bangun dalam melaksanakan segala perintah dan menjauhi laranganNya...)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun