Mohon tunggu...
Rahmad Agus Koto
Rahmad Agus Koto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Generalist

Aku? Aku gak mau bilang aku bukan siapa siapa. Terlalu klise. Tidak besar memang, melalui niat dan usaha, aku selalu meyakini bahwa aku selalunya memberikan pengaruh yang baik bagi lingkungan sosial maupun lingkungan alam dimanapun aku berada.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Mengapa Keanekaragaman Hayati Pantas "Diributin"? (Menyambut International Day for Biodiversity 22 Mei 2012)

14 Mei 2012   19:14 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:17 1002
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13370453401087314748

[caption id="attachment_188329" align="aligncenter" width="600" caption="Orangutan (Pongo pygmaeus) di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta, menyantap es yang diberikan pengunjung, Selasa (16/3). Tidak hanya perburuan liar, kerusakan hutan juga menjadi faktor yang mempercepat kepunahan primata tersebut. Populasi orangutan di seluruh dunia diperkirakan hanya 100.000 ekor./Kompasiana (KOMPAS/Lucky Pransiska)"][/caption] Dear Pembacaa... saya terinspirasi buat tulisan ini karena beberapa hari lagi yaitu tanggal 22 Mei 2012 adalah Hari Keanekargaman Hayati Internasional (International Day for Biodiversity). Mudah-mudahan tulisan ini ngingetin (bagi yang lupa n tidak tau tentunya heheheh) betapa pentingnya Keanekaragaman Hayati, jadi inspirasi untuk berbuat sesuatu. Pentingnya Keanekaragaman Hayati Keanekaragaman hayati (Biodiversity) merupakan salah satu isu global yang sangat penting (Globalissue), karena menyangkut kelangsungan hidup manusia di bumi, khususnya di masa depan. Memang dampaknya tidak terasa signifikan saat ini, namun semestinyalah kita memikirkan dan bertindak sekarang untuk kesejahteraan anak, cucu, cicit dan seterusnya, ya kan? ^_^ Keanekaragaman Hayati telah menjadi perhatian serius lembaga-lembaga dan aktivis-aktivis konservasi lingkungan hidup, serta kalangan ekonom internasional. Hal ini tersirat dari pernyataan hasil Konvensi Biologi (CBD):

"Sedikitnya 40% ekonomi dunia dan 80% kebutuhan masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan berasal dari Sumber Daya Biologis. Selain itu, semakin tinggi keanekaragaman hayati semakin besar peluang penemuan-penemuan pengobatan medis, perkembangan ekonomi, dan respon adaptif terhadap segala tantangan permasalahan lingkungan seperti perubahan iklim."

Koq bisa gitu ya? Ya iya dong, ikan-ikan, tumbuh-tumbuhan, hewan, mikroorganisme, itu semua kan Sumber Daya Biologis, sebagai sumber kebutuhan pangan dan kebutuhan-kebutuhan lainnya. Notabene semua itu kita peroleh dari alam secara gratis..tiss...tiss.... Nah, akhir-akhir ini (sebenarnya sih dah bertahun-tahun yang lalu), para aktivis lingkungan khususnya telah "ribut" gara-gara kondisi Keanekaragaman Hayati dunia semakin terancam keselamatannya. Logikanya, kalau Keanekaragaman Hayati terganggu, maka kebutuhan dasar kitapun otomatis akan terganggu juga. Satu-demi satu spesies-spesies yang terabaikan telah punah seperti Harimau Jawa, Badak Sumatera, dan Ikan Houting (sejenis Salmon). Sedangkan yang terancam punah buwaaanyaak sekali diantaranya burung Rangkong, Harimau Sumatera, Tuna Sirip Biru (Bluefin Tuna), dan Badak Jawa. Daftar mahluk hidup yang punah dan terancam punah dapat dicari di sini IUCN Red List. Koq bisa gitu ya? Ya iya dong (diulang lagi deh hihih), eksploitasi lingkungan secara abis-abisan diantaranya:

  1. Perambahan hutan semena-mena (ilegal logging) yang telah melenyapkan habitat hewan dan tumbuh-tumbuhan
  2. Kerusakan lingkungan akibat pencemaran, polusi atau erosi. Masuknya "benda-benda asing" (Xenobiotic) ke dalam ekosistem seperti plastik, karet sintesis, oli sintesis telah mengganggu keseimbangannya sehingga mengancam keselamatan keanekaragaman hayati.
  3. Perburuan hewan-hewan liar yang tidak terkendali.
  4. Penangkapan ikan-ikan secara ilegal, misalnya menggunakan jaring pukat harimau dan bahan peledak.
  5. Gaya hidup masyarakat yang boros energi.

Ironisnya semua itu dilakukan atas nama kesejahteraan manusia. Sungguh terlalu dan memprihatinkan kan pembacaaa? (#logatbangrhoma)  T_T Kalau udah begitu lalu gimana donggg? Gak usah ampe stress gitu deh, apalagi ampe depresi mikirannya heheheh. Tips Sederhana Dalam Menyelamatkan Keanekaragaman Hayati

  1. Bila anda gemar berwisata, belilah produk souvenir yang tidak berasal dari hewan atau tumbuhan yang terancam punah.
  2. Bila anda penggemar wisata kuliner, jangan memilih ikan atau hewan  yang langka, misalnya ikan Tuna Sirip Biru, dan daging rusa langka seperti rusa Bawean.
  3. Membeli buku tulis atau kertas yang berasal dari hutan tanaman produksi (perusahaan yang memiliki sertifikat ramah lingkungan).
  4. Memakai produk-produk daur ulang misalnya kantong belanjaan atau memakai kantong plastik yang dipakai secara berulang-ulang
  5. Bergabung dengan lembaga-lembaga konservasi biologi misalnya WWF, WCS, National Geographic, Green Peace dan lain-lain. Meskipun tidak sempat berperan proaktif, paling tidak bisa berperan pasif misalnya dengan bergabung dengan website resmi, memberikan dukungan moral maupun ide-ide yang bermanfaat.
  6. Mendukung secara moral para aktivis lingkungan hidup dan tokoh-tokoh birokrat pemerintahan untuk membuat kebijaksanaan-kebijaksanaan yang ramah lingkungan dan memperhatikan keselamatan Keanekaragaman Hayati.

Ok deh para pembaca, mudah-mudahan kita gak sampai dicaci maki oleh generasi mendatang karena kelalaian kita, heheheh. Semoga tulisan ini aktual dan bermanfaat. Salam Hangat Sahabat Kompasiana ^_^

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun