Mohon tunggu...
Rahmad Agus Koto
Rahmad Agus Koto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Generalist

Aku? Aku gak mau bilang aku bukan siapa siapa. Terlalu klise. Tidak besar memang, melalui niat dan usaha, aku selalu meyakini bahwa aku selalunya memberikan pengaruh yang baik bagi lingkungan sosial maupun lingkungan alam dimanapun aku berada.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Hari Pahlawan] Bibit-bibit Pahlawan Menanti Badai

10 November 2013   22:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:20 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bibit-bibit pahlawan ini diciptakan dan disebarkan di awan-awan.


Bibit-bibit pahlawan ini turun ke bumi dibawa oleh angin dan hujan.


Bibit-bibit pahlawan ini jatuh di hati lembut manusia-manusia yang dipenuhi harapan.


Bibit-bibit pahlawan ini disirami para pemerhati kehidupan dengan kasih sayang, dipupuk dengan nasihat-nasihat oleh para pemikir, sehingga tumbuh dan berkembang, menjadi pahlawan-pahlawan yang memusnahkan kemungkaran, membangun keadilan.


Namun sekarang, para pemerhati kehidupan dan para pemikir ini sedang larut dalam kelalaian.


Bibit-bibit pahlawan pun enggan tumbuh. Terdiam dalam kesunyian.


Bibit-bibit pahlawan menatap awan-awan hitam, menanti badai untuk menyapu kelalaian yang telah menutupi mereka dari kesadaran.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun