Di dalam buku "Kompasiana Etalase Warga Biasa" karya Pepih Nugraha BAB 18, "Benarkah Kompasiana Bukan Media Citizen Journalis"? Mas Pepih menceritakan tentang seorang rekannya yang profesional di bidang media warga, Harry Surjadi, yang mengatakan bahwa Kompasiana bukanlah Citizen Journalism (CJ).
Beliau membenarkan kritikan tersebut dan menjelaskan bahwa sedari awal didirikannya Kompasiana, konsep atau platform Kompasiana memang bukan CJ, platformnya adalah "Menulis". Merupakan media kumpulan artikel opini, reportase (CJ) dan fiksi warga. Jadi CJ "hanyalah" bagian dari Kompasiana.
Saya memahami benar apa yang dimaksudkan oleh Mas Pepih, yang pernah saya uraikan di artikel "Kompasiana Melampaui Jurnalisme Warga".
Ini adalah salah satu argumen mengapa saya memilih Bapak Tjiptadinata Effendi sebagai Kompasianer of The Year 2014 di acara tahunan Kompasianival 2014 yang akan dihelat 22 November 2014 di Gedung Sasono Taman Mini Indonesia Indah.
Sebagaimana yang disampaikan oleh Pak Tjipta sendiri di akun Facebook saya.
"Bagi saya menulis adalah jalan yang dapat saya tempuh untuk mewujudkan life is to share. Berbagi kisah hidup,yang mungkin dapat menjadi inspirasi bagi orang lain."
Argumen kedua adalah kualitas artikel-artikel beliau.
Sejauh ini saya tidak pernah melihat artikel Kompasianer yang masuk ke dalam kolom Head Line (HL) dan Trending Articles (TA) sesering artikelnya Pak Tjipta (relatif dengan tanggal terdaftar di Kompasiana). Admin Kompasiana tentunya tidak sembarangan atau menggunakan parameter tertentu untuk memasukkan suatu artikel ke dalam kolom HL dan TA. Artikel-artikel beliau selalu bermanfaat, inspiratif, menarik dan aktual.
Argumen Ketiga, produktivitas dan atau frekuensi keaktifan menulis.
Sila disimak di profil Pak Tjiptadinata Effendi, 80-an artikel tercipta dalam sebulan terakhir atau lebih jauh lagi 639 artikel dalam 23 bulan (Oktober 2012 - September 2014), secara rata-rata 27,78 artikel per bulan, nyaris setiap hari.
Argumen keempat yaitu keaktifan kopdar sesama Kompasianer.
Beliau selalu berinisiatif mengadakan kopdar setiap kali beliau mengunjungki beberapa kota besar di Indonesia, bahkan di luar negeri. Sepertinya tidak ada Kompasianer yang seaktif beliau mengadakan kegiatan offline ini.