Mohon tunggu...
Rahmad Agus Koto
Rahmad Agus Koto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Generalist

Aku? Aku gak mau bilang aku bukan siapa siapa. Terlalu klise. Tidak besar memang, melalui niat dan usaha, aku selalu meyakini bahwa aku selalunya memberikan pengaruh yang baik bagi lingkungan sosial maupun lingkungan alam dimanapun aku berada.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Yang Kuharapkan dari Pilpres 2024

17 September 2023   05:56 Diperbarui: 17 September 2023   06:01 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pilpres adalah peristiwa politik terbesar yang merupakan puncak pertarungan perebutan kekuasaan yang tertinggi di sebuah negara demokrasi. Peristiwa yang menjadi ajang pertarungan utama antara pihak-pihak yang sangat berkepentingan terhadap kekukasaan politik yaitu para politikus, para pebisnis besar dan rakyat umum. 

Di era medsos ini, pertarungan itu lebih dimotivasi oleh kepentingan bisnis daripada kepentingan ideologis maupun kepentingan rakyat umum.

Sebuah kenyataan pahit yang sangat ironis, dimana secara teoritis rakyatlah yang memegang kekuasaan tertinggi, tetapi secara faktanya, kepentingan rakyat berada di urutan yang paling belakang, suara politik rakyat hanya digunakan sebagai alat untuk memenuhi kepentingan para elit-elit politik dan bisnis, mengatasnamakan kepentingan rakyat untuk memenuhi hasrat kekuasaan para elit-elit tersebut.

Bagaimanapun kita masih bisa mengucapkan syukur, di dalam kehidupan sehari-hari kenyataan pahit itu memang tidak terlihat secara gamblang, tidak terlalu vulgar. Kita masih bisa menyaksikan bahwa kepentingan rakyat umum masih dijaga, meskipun sudah jelas belum maksimal, khususnya yang mencakup pangan, kesehatan, pendidikan dan lapangan pekerjaan.
Sejarah banyak sekali menunjukkan bahwa maju atau tidaknya sebuah negara, dalam konteks kesejahteraan rakyat, sangat ditentukan oleh kualitas pemimpinnya yang tertinggi, apapun bentuk sistem pemerintahannya. Bisa dikatakan, kualitas pemimpinnya lebih penting daripada bentuk sistem pemerintahannya. Pembahasan soal ini memang panjang dan rumit, serumit pembahasan mana yang duluan tercipta, telur atau ayam, malam atau siang.

Saya sendiri berharap dari pilpres 2024, akan muncul sosok presiden yang benar-benar mau dan benar-benar sanggup __bukan hanya sekedar mau__ meletakkan kepentingan rakyat umum diatas kepentingan politik dan bisnis.
Sosok pemimpin yang mandiri, bijaksana, cerdas, berintegritas, pragmatis sekaligus visioner, tidak gampang mengumbar janji dan sekalinya berjanji dia sanggup menunaikan janjinya dengan baik. Sosok presiden yang mau dan mampu mengharmonisasi kepentingan semua pihak yang berkepentingan terhadap kekuasaan politik di negara kita. Bukan hanya untuk kepentingan kita, tetapi juga untuk kepentingan internasional, untuk kepentingan dunia.

Muluk?! Apakah harapan saya itu sifatnya muluk? Bila harapanku itu memang muluk, maka keadaan kita akan gini-gini aja, kalau bukan jalan di tempat atau autopilot, ya majunya persis seperti jalannya keong. Pun, saya memang mengakui bahwa untuk memperoleh pemimpin yang seperti itu benar-benar tidak mudah dan sifatnya sangat langka.

Sejauh ini, kita hanya disodorkan tiga sosok yang menjadi calon presiden kita berikutnya, sosok-sosok yang familiar, yang sifatnya itu ke itu aja, yaitu Prabowo Subianto, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Dari ketiganya, siapakah sosok yang memiliki karakter pemimpin seperti yang telah saya sebutkan, paling tidak yang paling mendekati?

Saya sendiri cenderung skeptis, rasanya mustahil memperoleh presiden sesuai dengan yang saya harapkan. Dikarenakan saya anti golput, walaupun mereka bertiga nampaknya masih jauh dari ciri-ciri pemimpin yang hebaat, saya akan tetap memilih satu diantaranya.

Karakter personal (terutama kekonsintenan dan integritas), rekam jejak aktivitas politik dan latar belakang politiknya adalah tiga parameter yang akan saya gunakan untuk memilih presiden kita dalam pilpres yang akan berlangsung dalam enam bulan lagi.
Saya hanya akan memperhatikan ketiga ciri itu dalam memilih, bukan memperhatikan janji-janji politiknya yang mau bikin ini bikin itu, sifatnya hanya basa-basi politik pencitraan, apalagi sistem pemerintahan kita sudah berjalan dengan cukup baik, tinggal siapanya aja yang akan memegang kendali utama pemerintahan itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun