Mohon tunggu...
Rahmad Agus Koto
Rahmad Agus Koto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Generalist

Aku? Aku gak mau bilang aku bukan siapa siapa. Terlalu klise. Tidak besar memang, melalui niat dan usaha, aku selalu meyakini bahwa aku selalunya memberikan pengaruh yang baik bagi lingkungan sosial maupun lingkungan alam dimanapun aku berada.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pilpres 2024, dari Perang Udara ke Perang Daratan

5 September 2023   00:16 Diperbarui: 5 September 2023   00:21 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pilpres 2024 yang akan berlangsung lima bulan lagi ini, tepatnya 14 Februari 2024, semakin kemari semakin menarik. Daya tariknya relatif sangat berbeda dengan Pilpres 2014 dan Pilpres 2019. Cirikhas utama situasi dan kondisi kedua pilpres yang dimenangkan oleh Jokowi tersebut diantaranya sangat marak dengan isu SARA yang membuat polarisasi kedua kutub menjadi sangat tajam, isu yang menjadi mainan utama para buzzer atau influencer bayaran dengan memanfaatkan algoritma medsos -terutama Facebook dan Twitter-, yang pada saat itu masih sangat longgar terhadap postingan-postingan berbau politik.

Sekarang para buzzer hampir tak berkutik dikarenakan oleh dua hal, yaitu karena bergabungnya Prabowo ke dalam kabinet pemerintahan Jokowi dan karena algoritma medsos yang telah membatasi postingan politik dengan sedemikian rupa.
Perang udara melalui medsos tidak bisa lagi digunakan sebagai senjata utama para tokoh-tokoh elit pemain Pilpres 2024, isu SARA juga sudah gak akan begitu laku lagi karena para pemilih suara sudah pada trauma, sudah memperoleh pelajaran keras dari Pilpres 2014 dan Pilpres 2019.

Senjata medsos sudah pasti tetap digunakan, namun nampaknya mereka akan lebih fokus pada perang gerilya di daratan dengan memanfaatkan mesin-mesin partai dan unit-unit sukarelawan yang aktif terjun ke lapangan, ke tengah-tengah masyarakat yang berada di pusat-pusat kota hingga ke pelosok-pelosok desa, khususnya di pusat-pusat kantong suara seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur. Target utamanya, mendapatkan suara dari kalangan generasi muda yang menjadi faktor utama penentu kemenangan atau kekalahan, yang terdiri dari Generasi X dan Generasi Milenial yang sangat menggemari berbagai ragam aktivitas yang sifatnya kreatif, unik dan futuristik serta alergi dengan isu SARA.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun