Mohon tunggu...
Rahmad Agus Koto
Rahmad Agus Koto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Generalist

Aku? Aku gak mau bilang aku bukan siapa siapa. Terlalu klise. Tidak besar memang, melalui niat dan usaha, aku selalu meyakini bahwa aku selalunya memberikan pengaruh yang baik bagi lingkungan sosial maupun lingkungan alam dimanapun aku berada.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Fatamorgana Selulosa Bakteri sebagai Bahan Fashion dan Kertas untuk Menggantikan Selulosa Tumbuhan

5 Juli 2023   05:22 Diperbarui: 6 Juli 2023   19:01 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar konten kulit dari air kelapa (Tanioid/Instagram)

Dalam dua minggu terakhir, ada beberapa teman baik yang memberitahukan kepadaku melalui Facebook dan WhatsApp mengenai konten medsos yang sedang viral, yang menunjukkan berbagai jenis fashion dari bahan selulosa bakteri.

Secara sepintas memang terlihat keren, estetik, dan ramah lingkungan. Selain sebagai bahan fashion, ada juga sejumlah aktivis lingkungan global yang sedang euforia, yang menganggap selulosa bakteri sebagai bahan masa depan pengganti selulosa dari tumbuh-tumbuhan untuk memproduksi kertas atau karton.

Namun di balik itu semua, ada masalah besar dari sisi produksi massal dan dari sisi bisnisnya. Masalah yang nampaknya tidak akan bisa teratasi sampai kapanpun.

Selulosa adalah senyawa polimer organik alamiah yang jumlahnya paling melimpah di bumi. Aplikasinya ke dalam kehidupan sehari-hari benar-benar sangat luas. Mulai dari bahan perabotan rumah tangga, kertas buku, kardus boks, pakaian, hingga sebagai bahan komponen untuk industri trasportasi, elektronik dan medis.

Manfaatnya memang sangat luas, tetapi ianya menimbulkan masalah lingkungan yang serius berupa penembangan hutan, pembukaan lahan dan berbagai jenis limbah pencemar yang dihasilkan dari proses pengolahannya, terutama di pabrik-pabrik besar.

Jadi, sangat wajar bila para ilmuwan pemerhati lingkungan selalu berusaha mencari dan meneliti sumber-sumber bahan selulosa yang lebih aman bagi lingkungan hidup, untuk menggantikan selulosa yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti kayu-kayuan dan kapas. Salah satu alternatifnya adalah selulosa yang dihasilkan oleh beberapa jenis bakteri tertentu.

Dalam beberapa dekade terakhir sudah cukup banyak hasil penelitian-penelitian ilmiah yang dilakukan di berbagai negara yang menunjukkan bahwa selulosa dari bakteri memang bisa dijadikan sebagai bahan pakaian, tas, sepatu, kertas, dll., (konten yang sedang viral tersebut sebenarnya sudah ketinggalan). Tetapi pengaplikasiannya ke dalam kehidupan sehari-hari, sayangnya tidak realistis.

Tangkapan layar konten kulit dari air kelapa (Tanioid/Instagram)
Tangkapan layar konten kulit dari air kelapa (Tanioid/Instagram)

Kualitas selulosa bakteri lebih baik dari selulosa tumbuhan dari segi kemurniannya, dari sisi ukuran seratnya yang lebih halus hingga 100 kali dan dari kerapian struktur jalinan seratnya.

Dari beberapa jenis bakteri selulosa, Acetobacter adalah bakteri yang paling dikenal karena produktivitasnya yang relatif sangat tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun