Uang, untuk apa? Untuk memenuhi kebutuhan atau keperluan harian yang bersifat primer dan sekunder, serta untuk mewujudkan berbagai keinginan yang sifatnya tersier.
Ada beberapa tipe orang yang uangnya sudah melebihi keperluan primer, sekunder dan tersiernya. Orang kaya yang berasal dari kemiskinan/pas-pasan dan orang kaya yang berasal dari kekayaan orangtua atau keluarganya. Orang kaya yang berasal dari kemiskinan berdasarkan hasil usahanya sendiri (terlepas dari sumbernya halal atau haram) dan berasal dari sebuah keberuntungan seperti memperoleh undian dan hibah. Orang kaya yang murni dari hasil kekayaan keluarganya atau kombinasi dari hasil usahanya sendiri dengan kekayaan keluarganya.
Bisakah uang mengubah karakter seseorang? Bisa!
Namun sepertinya tidak bisa mengubah karakter dasarnya. Uang nampaknya hanya bisa menguatkan atau menonjolkan karakter dasar tersebut. Seperti koin, uang dan kekuasaan sangat erat kaitannya, tidak terpisahkan. Dengan uang, ianya bisa menguasai atau mengendalikan banyak hal. Sementara itu, sifat alami dari kekuasaan adalah korup, toksik.
Jika orang yang kaya raya tidak mengimbangi kekayaannya dengan pertimbangan-pertimbangan moral kemanusiaan universal atau ketaatan dalam ibadah-ibadah agama, karakternya bisajadi berubah total.
[- Rahmad Agus Koto -]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H